Bangun Jalan Senilai Ratusan Juta Demi Pengembangan Kali Lemusur

Panggang, (kupass.com)–Pemerintah Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang bakal menyulap Kali Lemusur menjadi destinasi wisata. Anggaran dari Dana Keistimewaan (Danais) senilai ratusan juta rupiah bakal digunakan untuk membangun jalan menuju kawasan wisata alam yang terletak di Padukuhan Pacar 2, Kalurahan Girisuko ini.

Hal ini diungkapkan oleh Lurah Girisuko, Kapanewon Panggang Jamin Paryanto. Dia berujar bahwa pembangunan jalan sepanjang 420 meter ke lokasi Kali Lemusur ini menelan anggaran Danais tahun 2022 senilai Rp 164.910.300. Dengan akses jalan yang mudah nantinya diharapkan wisata destinasi Kali Lemusur dapat meningkatkan perekonomian warga masyarakat setempat.

“Kami berharap dari warga kita untuk aspirasi kedepan bisa terealisasi kembali dan untuk yang sudah jadi diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,”terang Jamin, Selasa (18/01/2021).

Sengara itu Anggota DPRD DIY Rani Widayati mengatakan, lokasi Kali Lemusur ini merupakan sebuah potensi wisata yang dapat berkembang dan memajukan warga masyarakat sekitar. Politikus Partai Golkar itu mengaku sebelumnya telah mengunjungi lokasi beberapa waktu lalu bersama Anggota DPRD Gunungkidul Eri Agustin.

Anggota DPRD DIY Rani W (kiri)
Anggota DPRD DIY Rani W (kiri)

“Kami melihat ada potensi disini, sepertinya bakal maju karena ada sungai dan sumber air yang tak pernah kering,”terang Rani ditemui saat mengunjungi Kali Lemusur.

Dia kemudian berfikir untuk memajukan warga masyarakat agar dapat bergotong royong mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya. Perkembangan sektor wisata saat ini disebut Rani merupakan salah satu meningkatkan kesejahteraan warga. Rani menyebut kendala didapati pengembangannya destinasi Kali Lemusur yakni kontur alam yang masih sulit lantaran keterbatasan lahan.

“Harapan kami Pemda mendorong masyarakat untuk rela dan berkorban untuk kebersamaan gotong royong demi kesejahteraan bersama. Dengan demikian Kalurahan Girisuko yang saat ini masih menjadi rintisan budaya bisa menjadi Desa Budaya dan Desa Wisata,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *