Digadang Jadi Pusat Oleh-oleh Wisatawan, Gedung Sentra IKM Diresmikan

Tanjungsari, (kupass.com)–
Bupati Gunungkidul Sunaryanta meresmikan Gedung Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) yang berdiri di area parkir Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari,Sabtu (21/1/2022). Kawasan ini digadang sebagai pusat oleh-oleh wisatawan saat berkunjung di pantai selatan.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi,
UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono mengatakan, selain pembangunan gedung sebagai pusat pemasaran sentra industri pathilo, juga dilakukan pengadaan peralatan produksi pengolahan ketela.

“Untuk kegiatan non fisik kita lakukan pelatihan dan pendampingan IKM untuk penunjang SDM gedung pusat pemasaran pathilo ini,”kata Supartono.

Anggaran pembangunan gedung pusat pemasaran sentra industi pathilo menelan anggaran Rp. 2.991.324.320. Untuk pengadaan alat produksi olahan ketela Rp. 658.348.729. Sementara untuk pelatihan dan pendampingan IKM Rp. 1.236.228.190.

“Anggaran kegiatan ini didanai dari APBN melalui dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun 2022,” paparnya.

Gedung sentra IKM ini memiliki dua lantai dimana lantai bawah digunakan untuk display atau pemasaran produk olahan ketela. Sementara lantai atas digunakan sebagai ruangan pelatihan dan ruang rapat.

Dikesempatan yang sama Lurah Ngestirejo Wahyu Suhendri mengatakan, pembangunan sentra IKM diharapkan dapat mendukung penuh perkembangan UMKM di wilayah Tanjungsari. Gedung sentra IKM terwujud atas koordinasi lintas dinas baik Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian.

“Selain pusat UMKM kita berharap wilayah ini bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat. Kawasan ini menjadi kawasan yang produktif,”paparnya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta dalam menjelaskan bahwa, gedung sentra IKM digagas oleh Pemkab Gunungkidul sejak tahun 2014 lalu, mulai dari pengadaan tanah hingga pembangunan gedung pendukung dan sentra UMKM.

“Kami berharap bangunan yang sudah dibangun ini dimanfaatkan semakismal mungkin sebagai pusat peningkatan ekonomi lingkungan dan keluarga,”kata Bupati.

Sunaryanta meminta pengelola untuk melakukan penataan sejak dini. Dengan harapan, tidak terjadi konflik antar pedagang jika sentra IKM tersebut nantinya sudah dapat beroprasi dan ramai.

“Kawasan makanan atau kuliner sendiri, pakaian sendiri , produk- produk kerajinan sendiri. Sehingga rapi dan perlu penataan sejak dini,”paparnya.

Bupati juga berpesan kepada pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi. Sehingga seluruh produk dapat dipasarkan secara online tanpa mengenal batasan.

“Contohnya kerajinan yang ada di Bobung ini, sekarang sudah terintegrasi dengan Alibaba untuk pemasaran,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *