Budidaya Lebah Madu Diminati Warga Luar Gunungkidul, Lima Belas Hari Beromzet Jutaan Rupiah

Paliyan, (kupass.com)– Budidaya lebah madu mungkin belum banyak dilakukan oleh kebanyakan warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Namun potensi ini justru dilirik oleh warga Kabupaten Ambarawa, Jawa Tengah yang rela pindah ke Gunungkidul demi menekuni ternak lebah madu. Hasilnya pun dapat dibilang cukup lumayan.

Dia adalah Widiyanto, dia melakukan budidaya lebah madu yang berada di jalan Paliyan – Wonosari tepatnya di Padukuhan Cangkring, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan. Usaha budidaya lebah ini ia jalani selama bertahun – tahun secara berpindah – pindah.

Dirinya memilih berpindah – pindah lokasi dengan tujuan mencari daerah yang dimana ada tanaman yang sedang berbunga. Hal ini dilakukan lantaran lebah madu mencari dan menghisap tanaman ynag sedang berbunga, seperti tanaman jagung, kopi, randu, Alpukat dan yang lainnya.

“Lima belas hari saya harus pindah lokasi mencari tempat yang ada tanaman yang berbunga,”katanya, Ujar Widiyanto, Rabu (14/04/2021).

Dia mengaku harus cermat dalam memilih lahan untuk usaha ternaknya, ini dilakukan supaya seratus kotak sarang lebah miliknya dapat dipanen secara maksimal dan menguntungkan.
Jika di panen satu kotak lebah dapat menghasilkan dua sampai tiga kilo madu murni.

“Tergantung musimnya, karena kalau banyak bunganya semakin banyak juga madunya,”katanya.

Dia menambahkan untuk masa panennya sendiri dilakukan selama kurang lebih lima belas hari sekali atau dua Minggu. Jenis madu yang dihasilkan pun dapat berbeda tergantung jenis tanaman bunga yang dihisap.

Harga jual untuk madu tersebut sangat terjangkau mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000 tergantung ukuran botol dan jenis madunya.

“Dalam dua Minggu saat panen dapat menghasilkan Rp 5 juta hingga Rp 10 juta,”terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *