Tata Cara Salat Bagian Kedua Berdasarkan Buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah Jilid 3 halaman 528 – 555.
Seri Tulisan Tata Cara Salat
- Tata Cara Salat Bagian Pertama
- Tata Cara Salat Bagian Kedua
- Tata Cara Salat Bagian Ketiga
- Tata Cara Salat Bagian Keempat
- Tata Cara Salat Bagian Kelima
- Tata Cara Salat Bagian Keenam
Tulisan ini akan terbagi menjagi beberapa bagian. Selamat mengikuti Bagian Kedua dari Tata Cara Salat menurut HPT.
Berdasarkan Buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah Jilid 3 halaman 556 – 566
10. Mengangkat kedua tangan sambil membaca Takbir seperti dalam Takbiratul Ihram, Lalu Rukuk [Membungkukkan Badan] Seraya
✅ Meluruskan Punggung Dengan Tengkuk Dan
✅ Telapak Tangan Kanan Memegang Lutut Kanan Dan Telapak Tangan Kiri Memegang Lutut Kiri Dengan
✅ Jari-Jari Tangan Agak Direnggangkan
✅ Sambil Membaca Do’a
a. Tata cara rukuk
1) Bertakbir ketika akan rukuk seperti dalam takbiratul ihram. ( HR an-Nasa’ī)
2) Memegang kedua lutut dengan kedua tangan dan merenggangkan jari-jemari. (HR Abū Dāwūd)
3) Meluruskan punggung di saat rukuk. (HR. Ibnu Majah)
4) Tumakninah dalam rukuk, artinya melakukan dengan tenang khusyuk dan perlahan. (HR. Bukhari)
b. Bacaan doa dalam rukuk
Bacaan pertama
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
SUBHAANAKALLOHUMMA ROBBANAA WA BIHAMDIKA, ALLOHUMMAGH-FIRLII’ (Mahasuci Engkau Ya Allah, Rabb kami dengan memuji-Mu, Ya Allah, ampunilah aku).” (Muttafaqun ‘alaih). [HR. Bukhari, no. 817 dan Muslim, no. 484]
Bacaan kedua
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ – سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
– سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
SUBHANAA ROBBIYAL ‘AZHIM – SUBHANAA ROBBIYAL ‘AZHIM – SUBHANAA ROBBIYAL ‘AZHIM Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung).” (HR. Muslim, no. 772)
Bacaan ketiga
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
“SUBBUHUN QUDDUUS, ROBBUL MALAA-IKATI WAR RUUH (artinya: Mahasuci, Maha Quddus, Rabbnya para malaikat dan ruh–yaitu Jibril–).” (HR. Muslim, no. 487).
Bacaan keempat
اللهمَّ ! لك ركعتُ . وبك آمنتُ . ولك أسلمتُ . خشع لك سمعي وبصَري . ومُخِّي وعظْمي وعصَبي
ALLAAHUMMA LAKA RAKA’TU, WABIKA AAMANTU, WALAKA ASLAMTU, KHASYA’A LAKA SAM’I WA BASHARI, WA MUKHKHI W ‘AZHAMI WA ‘ASHABI
“Ya Allah, untukMu lah aku rukuk, kepadaMu lah aku beriman, untukMu lah aku berserah diri, kutundukkan kepadaMu pendengaranku dan penglihatanku, serta pikiranku, tulang-tulangku dan urat syarafku” (HR. Muslim 771).
11. Bangun dari rukuk seraya mengangkat kedua tangan seperti pada takbiratul ihram dengan membaca doa, سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH dan apabila telah berdiri tegak (Iktidal) ِ kedua tangan diluruskanْ ke bawah, lalu memْbaca do’a,
a. Bangkit dari rukuk
Setelah rukuk dengan sempurna dan selesai membaca do’a, maka kemudian bangkitlah dari rukuk (Iktidal). Waktu bangkit tersebut membaca sami‘allāhu liman ḥamidah disertai dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu takbiratul ihram. (HR. Bukhari)
b. Tata cara iktidal
Iktidal adalah keadaan berdiri lurus sesaat setelah bangkit dari rukuk di mana seluruh ruas tulang berada dalam posisi normal. (HR. Bukhari)
c. Posisi tangan saat iktidal
Pada saat iktidal, kedua tangan dalam posisi lurus ke bawah, tidak digerak-gerakkan maupun digoyang-goyangkan, dan tidak pula dengan posisi bersedekap. (HR. Bukhārī dan Muslim)
d. Macam-macam bacaan iktidal
Bacaan pertama
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
RABBANAA LAKAL HAMD atau
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
RABBANAA WA LAKAL HAMD
Ya Tuhan kami bagi-Mu lah segala pujian. (HR. Bukhari)
Bacaan kedua
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ
ALLAAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMD atau
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَ لَكَ الحَمْدُ
ALLAAHUMMA RABBANAA WA LAKAL HAMD
Ya Allah ya Tuhan kami, dan bagi Mu lah segala pujian. (HR. Bukhari)
Bacaan ketiga
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
RABBANAA WALAKAL HAMD, HAMDAN KATSIIRAAN THAYYIBAAN MUBAARAKAAN FIIH.
Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala pujian yang banyak, yang baik dan yang ada barakah di dalamnya. (HR. Bukhari)
Bacaan keempat
ربَّنا لك الحمدُ، مِلْءَ السَّمواتِ، ومِلْءَ الأرضِ، ومِلْءَ ما شِئتَ مِن شيءٍ بعدُ
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL-ASSAMAWAATI, WAMIL ARDHI, WAMIL AMAA SYI’TA MIN SYAI-IN BA’DU.
Ya Allah ya Tuhan kami. Bagi-Mu lah segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu. (HR. Bukhari)
Bersambung Tata Cara Salat Bagian Ketiga
PENGAJIAN BAKDA MAGHRIB
🗓 Hari, tgl : Ahad, 26 Syawal 1445 H./ 05 Mei 2024 M
🕌 Tempat : Serambi Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta
🎤 Penceramah : Asrul Jamaluddin
✍️ Pencatat : Sugani.

KUPASS.com Cepat Dan Akurat; Media Online Gunungkidul Terpercaya
Tinggalkan komentar