Puluhan Ternak Sapi di Kalurahan Pampang Mati Mendadak Akibat Diserang Wabah PMK

Fajar Risdiyanto

0 Comment

Link
Sapi Mati Terkena PMK

Paliyan, (kupass.com)–Nasib naas dialami oleh Budi Susilo warga Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan. Sapi peliharaan miliknya tiba-tiba mati secara mendadak di dalam kandang meskipun sebelumnya kondisinya terlihat sehat, Jumat (03/01/2025).

Sang pemilik Sapi berusia 5 bulan Budi Susilo menceritakan bahwa dua ekor sapi miliknya semula terlihat sehat. Namun, sejak beberapa hari terakhir, kedua sapi tersebut mulai menunjukkan gejala sakit

“Gejala itu seperti kakinya pincang tidak mau berjalan dan mengeluarkan lendir pada bagian mulutnya,”terang Budi.

Tak hanya Budi, salah satu warga yang mempunyai Sapi pun mengalami hal yang serupa. Sapi yang terinfeksi penyakit tersebut mengalami penurunan nafsu makan dan akhirnya mati mendadak.

“Warga disini resah dengan serangan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Padahal semula ternak disini dalam kondisi sehat,”katanya.

Budi berujar dalam sebulan terakhir ini ada sekitar 20 ekor lebih hewan ternak telah mati mendadak. Sementara itu sebanyak puluhan lainnya dalam kondisi sakit.

“Ini menjadi kekhawatiran bagi peternak, karena ini adalah tabungan bagi kami warga masyarakat,”imbuhnya.

Dia berharap kedepan pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi wabah PMK yang kini membuat peternak khawatir.

“Jika dibiarkan terus, warga akan terus mengalami kerugian dan para petani takut merawat ternak, khususnya sapi,”tandas Budi.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan bahwa, Dinas telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran penyakit PMK. Salah satunya dengan memberikan vitamin dan vaksin kepada hewan ternak yang sudah terdaftar. Sejauh ini, Dinas telah menyediakan 375 dosis vaksin yang akan diberikan kepada ternak yang membutuhkan.

Menurutnya dari data yang ada terdapat temuan kasus PMK ini terjadi di beberapa Kapanewon seperti Gedangsari, Purwosari, Paliyan, dan Wonosari.

“Kasus terbanyak dilaporkan di Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, dengan lebih dari 20 ekor ternak yang mati mendadak. Pemda juga meminta para peternak untuk membatasi peredaran hewan ternak, menjaga kebersihan lingkungan, dan segera melaporkan kepada petugas jika menemukan ternak yang sakit,”tandasnya.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar