Wonosari, (kupass.com)–Dampak PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Gunungkidul berdampak pada anjloknya harga sapi di pasaran. Hewan Sapi yang diperjualbelikan di pasar pun menurun drastis angkanya mencapai 50 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul Kelik Yuniantoro. Menurutnya penurunan hewan ternak tersebut karena para peternak khawatir sapinya tertular PMK jika dibawa ke pasar hewan.
“Selain itu, banyak para pembeli yang masih tak mau membeli hewan ternak ditengah merebaknya PMK tersebut,”katanya.
Menurut Kelik, penurunan penjualan sangat drastis seperti di Pasar Hewan Siyono Logandeng Kapanewon Playen dan Pasar Hewan Munggi Kapanewon Semanu di angka 50 persen. Dia merinci bahwa jumlah hewan ternak yang ada di pasaran bisa mencapai 400 ekor per hari.
“Saat ini hanya sekitar 200-an ekor, terutama hewan ternak sapi. Penurunan ini sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan ini,”imbuhnya.
Kondisi ini karena masih ada kekhawatiran bagi peternak untuk menjual ternaknya saat PMK ini terjadi di Gunungkidul. Sejumlah peternak dari luar daerah Gunungkidul pun memilih untuk tidak dulu menjual atau membeli sapi.
“Sebagai antisipasi penularan di pasar hewan nantinya akan disemprot desinfektan dua kali, sebelum dibuka dan sesudah ditutup. Hewan ternak yang akan dijual pun akan disemprot disinfektan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam pasar,”paparnya.

Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar