Warga Gunungkidul Diajak Mengelola Kawasan Karst Bekas Tambang

Gunungkidul, (kupass.com)–Tim Advokasi Karst yang terdiri dari sejumlah muda-mudi terus berupaya mengajak warga di Gunungkidul sadar dalam pengelolaan kawasan karst bekas tambang. Seperti yang dilakukan pada beberapa waktu lalu, para pemuda Kalurahan Karangasem bersama Tim Advokasi Karst menggelar dialog bersama membahas topik lingkungan.

Bertempat di balai Padukuhan Karangasem, Doniyen selaku ketuan Tim Advokasi Karst membuka paparan mengenai urgensi konservasi dan preservasi lingkungan secara berkelanjutan. Secara spesifik, mereka membahas mengenai ekologi karst dan keberlanjutannya di tengah aktivitas pertambangan yang kian eksploitatif.

“Upaya untuk meminimalisir eksploitasi lahan karst sebagai objek penambangan memang telah lama menjadi sorotan bersama,” jelasnya.

Tentunya, lanjut Doniyen, diperlukan proses panjang berkelanjutan yang tak boleh berhenti. Melalui sinergi yang solid antarpihak serta dibarengi dengan peningkatan pemahaman masyarakat akan urgensi pengelolaan lingkungan, wacana menjadikan kawasan karst di Kalurahan Karangasem sebagai daerah ekowisata akan dapat terealisasi.

“Dengan diskusi seperti ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat,” terang Doniyen.

Diskusi yang digelar pada malam hari tersebut cukup komunikatif. Banyak warga yang antusias dalam mengikuti diskusi ini.

Menurut salah seorang pemuda Kalurahan Karangasem yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, Hendra mengatakan, aktivitas pertambangan yang telah berjalan selama ini memang membuat Padukuhan Karangasem ‘hancur’. Dalam pandangannya, ‘kehancuran’ yang dimaksud yakni akibat besarnya kendali perusahaan tambang terhadap ekosistem sekitar yang berupa lahan karst.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *