Selingkuhi Istri Teman Dan Sempat Berhubungan Intim, Muka Pedagang Sendal Diguyur Blenderan Cabe

Playen, (kupass.com)–K (48) warga Kepanewon Dlingo, Kabupaten Bantul bisa dibilang terkena batunya. K yang kesehariannya berdagang sendal di Pasar Ngawu Playen melakukan perilaku yang kurang terpuji. Yang bersangkutan tega menyelingkuhi W (48) yang tak lain adalah istri S temannya sendiri.

K korban penyiraman cabai
K korban penyiraman cabai

S yang tidak terima dengan tindakan K, lantas menyiram muka K menggunakan blenderan Cabai. Insiden penyiraman blenderan cabai tersebut dilakukan oleh S pada Senin (26/10/2020) pukul 09.30 WIB di komplek pasar Ngawu Playen. Selain disiram mmenggunakan blenderan cabai, K menderita luka lebam akibat dihajar oleh S, sontak aksi penganiayaan tersebut memicu situasi menjadi heboh.

Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, S dan K diketahui merupakan teman sejak lama. Keduanya sama – sama berprofesi sebagai pedagang dengan lapak yang berdekatan, S berdagang sayuran sedangkan K berdagang Sandal dan Sepatu di komplek pasar Ngawu Playen.

Kejadian tersebut terjadi bermula ketika S didatangi oleh istri K yang mengadu bahwa suaminya telah menjalin hubungan asmara dengan W (istri S). Atas informasi tersebut kemudian S marah hingga mendesak istrinya untuk mengakui perbuatan perselingkuhan yang dilakukannya dengan teman yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri itu.

Lantaran sudah tidak bisa mengelak W akhirnya mengakui bahwa memang benar telah menjalin hubungan asmara dengan K. Keduanya intens berkomunikasi melalui pesan aplikasi Whatsapp, bahkan W mengaku pernah melakukan hubungan intim.

“Saat pertama kali hubungan terlarang keduanya terbongkar akhirnya dilakukan mediasi masalah tersebut dapat diselesaikan. S memaafkan perbuatan istrinya, “kata Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi membenarkan saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020).

Namun demikian karena tidak kapok, perbuatan tersebut kembali diulangi oleh K dan W. Gelagat keduanya kembali tercium oleh S walaupun sebelumnya sempat meredam amarahnya.

“S ini sebelumnya tidak bisa menggunakan HP android dan aplikasi Whatsapp. Namun dia akhirnya belajar menggunakan telepon pintar, “kata Hajar.

Lantaran sudah merasa disepelekan dan amarahnya tek terbendung, S kemudian mblender cabai dirumahnya. Cabai tersebut dibungkus menggunakan plastik hingga akhirnya disiramkan ke muka K saat berada di pasar Ngawu Playen.

“Karena tidak terima K membuat laporan ke Polsek Playen. Namun setelah dilakukan mediasi, yang bersangkutan berencana menyelesaikan permasalahan ini secara damai. Dia berencana mencabut laporan yang sudah dibuatnya,”terang Kapolsek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *