Peningkatan Produksi, Gunungkidul Dapat 40 Paket Program Pertanian

Patuk, (kupass.com)–Kabupaten Gunungkidul mendapatkan sejumlah 40 program optimaliasi lahan pertanian. Program dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia ini salah satunya pembangunan DAM parit.

Program DAM parit sebanyak 12 titik ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), difokuskan sebagai optimalisasi lahan kering.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menjelaskan, kegiatan ini disebut merupakan output baru penambahan kegiatan Prasarana Pengembangan Kawasan. Heri menyebut bahwa pada masa pandemi ini, pertanian menjadi salah satu sektor yang perkembangannya membaik dan positif bagi perekonomian di Kabupaten Gunungkidul.

“Gunungkidul mendapatkan 40 paket program pertanian dari pemerintah pusat yang terdiri dari 12 DAM Parit, 19 pompa, 1 perpipaan, 3 sumur dan 5 perpompaan,”kata Heri yang hadir dalam acara peresmian DAM Parit di Kapanewon Patuk pada Selasa (28/09/2021) kemarin.

Dua lokasi optimalisasi lahan kering yakni berada di kelompok tani Ngudi Mulyo dan Sumber Mulyo. Kelompok tani Sumber Mulyo berwujud perpompaan besar yang mengairi 25 hektar lahan pertanian.

“Ini akan digunakan untuk tanaman padi pada mh 1, tanaman padi pada mh 2 dan mh 3 untuk tanaman hortikultura dan palawija. Sementara kelompok tani Ngudi Mulyo berupa DAM parit yang mengairi 25 hektar pada mh 1 padi, mh 2 padi dan mh 3 palawija,”Imbuhnya.

Heri menyebut, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi yang sangat luar biasa di bidang pertanian. Dia berujar bahwa pada musim kemarau saat ini petani dapat panen benerapa komoditas tanaman salah satunya bawang merah.

“Kita sudah mencoba menggali potensi alam, upaya untuk memastikan bahwa potensi yang ada di Gunungkidul ini bisa dilihat lebih dekat. Nanti kita upayakan untuk peningkatan produktifitasnya di lokasi ini tambahan 5 hektar benih jagung karna saya pikir cukup representatif. Airnya cukup bagus untuk perbenihan,”terangnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto menyampaikan harapan di Gunungkidul ini dapat dilakukan optimalisasi lahan dan dimanfaatkan dengan baik dan berkelanjutan.

“Bisa dikatakan sukses kalau 10 tahun lagi keadannya masih seperti ini, air melimpah, panen juga melimpah,”ungkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *