Manfaatkan Pekarangan, Petani Untung Berlipat

Nglipar, (kupass.com)–Seorang petani warga Padukuhan Kwarasan Wetan, Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar bernama Sudomo memanfaatkan pekarangannya untuk bercocok tanam. Alhasil dengan menanam bawang merah di halaman rumahnya membuat Sudomo mendapatkan keuntungan yang menggiurkan.

Bawang merah tersebut ditanam di halaman rumahnya dengan luas 550 m2 membuat lansia berusia 72 itu tak harus pergi jauh untuk bertani. Ditemui di rumahnya bawang milik Sudomo ditawar seharga Rp 12 juta oleh seorang pedagang.

Sudomo membeberkan bahwasanya selama ini pekarangan rumahnya setelah tanam padi dibiarkan kosong. Sebelumnya halam rumah Sudomo ditanami persediaan rumput pakan ternak.

“Setelah bertemu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Pangan dan berdiskusi pemanfaatan pekarangan dirinya tertarik menanam bawang merah asal biji karena modal yang harus disediakan lebih murah dibanding asal umbi,”terangnya, Jumat (08/09/2023).

Bawang merah di4tanamnha pada awal Juli dengan bibit asal biji yang sudah umur 35 hari. Saat ini bawang merah tersebut sudah berumur tanam 80 hari di lahan. Menurutnya seminggu lagi akan panen dan sudah didatangi pedagang bawang merah dengan penawaran total Rp 12 juta.

“Karena harga bawang merah saat ini tidak sebaik saat hari raya kemarin. Hal itu pun masih sangat menguntungkan,”kata dia.

Terpisah Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul HK Adinoto mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan budidaya bawang merah dan juga penggunaan bibit bawang merah asal biji. Petani seperti Sudomo disebut Adinoto dapat mendorong petani lainnya untuk budidaya bawang merah asal biji dengan modal yang lebih sedikit dari pada asal umbi.

“Gangguan hama penyakit untuk bawang merah asal biji ternyata sedikit sehingga petani bisa panen. Untuk saat ini pengembangan bawang merah asal biji dikembangkan seluas 30 Ha di Semin, Ngawen dan Semanu masing masing 10 hektar dan telah ditanam. Apabila pekarangan mungkin Gunungkidul bisa surplus bawang merah,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *