Diikuti Puluhan UMKM, BOE PKS Gunungkidul Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi

Wonosari, (kupass.com)–Untuk membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah keterpurukan ekonomi saat pandemi, DPD PKS Gunungkidul menggelar Busines Opportunity Expo (BOE). Sejumlah puluhan pelaku UMKM binaan dan umum turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di halaman kantor DPRD Kabupaten Gunungkidul itu, Minggu (24/10/2021).

Ketua DPD PKS Gunungkidul Tri Iwan Isbumaryani mengatakan bahwa, terdapat sebanyak 80 peserta dari UMKM dalam kegiatan BOE. Produk yang mereka jual beragam, mulai dari usaha kuliner, olahan makanan ringan, madu hingga fashion.

“Kegiatan ini sebenarnya sudah terlaksana dari tanggal 10 Oktober 2021 lalu, namun karena masih PPKM Level 4 maka kegiatannya online. Omzetnya cukup besar yakni mencapai Rp 25 juta,”kata Tri Iwan.

Usai penerapan PPKM Level 2 dan kawasan wisata telah dibuka, BOE PKS Gunungkidul kemudian melaksanakan kegiatan ini secara offline. Dengan pasar UMKM secara langsung ini diharapkan dapat membangkitkan gairah ekonomi saat masih pandemi.

“Target offline kita Rp 50 juta dan kami memfasilitasi kegiatan ini. Dengan harapan ditengah keterbatasan pandemi menjadi awal yang bagus untuk kebangkitan UMKM di Gunungkidul, dan rencananya akan rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Selain pasar UMKM, kami juga ada pelatihan bisnis dan cek pelayanan kesehatan,”katanya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kelik Yuniantoro mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi BOE PKS Gunungkidul itu.
Sejalan dengam visi misi investasi dan memberdayakan UMKM lokal, Pemda bakal membantu terkait perijinan serta standarisasi produk yang dijual para pelaku UMKM.

“Pemda akan hadir mendampingi terkait standarisasi produk agar bisa masuk ke pasar yang lebih luas,”imbuhnya.

Salah satu pelaku UMKM Hartin berujar turut berpartisipasi dalam kegiatan pasar PKS Gunungkidul. Terdapat produk lokal khususnya tanaman Hortikutura yang dijualnya. Produk tersebut diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani Ngudi Rejeki Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop.

“Awalnya memang kami jual di pasar – pasar dan secara online. Tentu dengan kegiatan ini kami menjual produk kami supaya mendapatkan pasar yang lebih luas,”kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *