Musim Rumput Laut, Jadi Berkah Warga Pesisir Gunungkidul

Panggang,(kupass.com)–Banyak warga masyarakat di wilayah pesisir selatan menggantungkan hidupnya dengan menjadi pelaku wisata. Namun demikian tak jarang sebagian warga mencari nafkah dengan memanfaatkan kekayaan alam seperti menjadi nelayan.

Tak hanya itu, terkadang warga pesisir mencari hasil sumber daya alam (SDA) di kawasan pantai untuk menyambung kehidupan mereka sehari – hari.

Seperti yang dilakukan oleh Yoto Pawiro atau lebih dikenal Mbah Yoto. Lansia berusia 78 tahun itu puluhan tahun menjadi pencari rumput laut di kawasan pantai Gesing, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang. Saat akhir tahun saat ini menjadi berkah baginya karena menjadi musim tumbuhnya rumput laut.

Warga Padukuhan Dondong, Kalurahan Girisekar itu mencari rumput laut atau warga sering menyebutnya “Karangan” untuk dijual. Hasilnya pun diklaim dapat membantu kebutuhan sehari – hari.

“Pekerjaan musiman. Karena karangan (rumput laut) adanya juga musiman,”tutur Mbah Yoto.

Mbah Yoto mengatakan jika dirinya menekuni pekerjaan sebagai pencari rumput laut itu sejak tahun 1961, bahkan sebelum Pantai Gesing belum dibuka seperti sekarang. Meskipun tidak banyak, dalam sehari Mbah Yoto dapat mengantongi ratusan ribu rupiah dari hasil menjual rumput laut.

“Sudah puluhan tahun, tapi ini kan hanya musiman saja. Mencarinya saat pagi itu pas ombak laut surut,”tuturnya.

Dalam sehari dia bisa mendapatkan hasil sebanyak 3 karung. Rumput laut itu kemudian dijualnya ke pasar Trowono Kapanewon Paliyan.

“Satu karung dihargai Rp 50 ribu, jadi sehari kalau pas musim seperti ini bisa dapat Rp 150 ribu. Disana, (Pasar Trowono) sudah langganan. Hasilnya untuk keperluan sehari – hari,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *