Pawai Budaya Tumpah Ruah, Sejumlah Warga Kecewa Karena Tak Bisa Nonton

Wonosari, (kupass.com)–Pawai Budaya dalam rangka HUT Kabupaten Gunungkidul yang ke 191 menyisakan kekecewaan bagi sejumlah warga masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan diseputar titik nol kilometer tepatnya depan Alun-alun Wonosari itu dipadati ratusan warga masyarakat.

Penonton tumpah ruah mulai dari pertigaan Kranon, Kalurahan Kepek hingga ke timur di Alun-alun Wonosari. Antusiasme warga masyarakat ini terjadi lantaran selama kurang lebih 3 tahun tidak diperbolehkan menggelar acara yang menimbulkan kerumunan. Pandemi Covid-19 menjadi penyebab berbagai acara warga masyarakat seperti pertunjukan budaya maupun hajatan dilarang.

Aris warga Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo mengaku kecewa meskipun sempat datang dalam acara Pawai Budaya tersebut. Dia menyebut pelaksanaan maupun panitia tidak memfasilitasi warga masyarakat.

“Tidak memfasilitasi rakyat karena tidak bisa masuk. Kasihan yang ingin menonton malah ditonton pejabat,”keluh Aris dengan nada jengkel, Senin (30/05/2022).

Sejumlah Penonton Berdesakan
Sejumlah Penonton Berdesakan

Hal senada juga diungkapkan oleh Yanti warga Kalurahan Ponjong, Kapanewon Ponjong. Dia mengaku bersama anaknya tidak bisa menonton jalannya kegiatan pawai lantaran banyaknya warga yang berjubel memadati lokasi pawai.

“Ya agak kecewa karena mau nonton mendekat malah dicegat Sat Pol PP. Kalau tahun-tahun sebelumnya rutenya sampai pasar depan Pasar Argosari jadi agak panjang,”tuturnya dengan penuh kekecewaan.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Agus Mantara dalam pidatonya berujar bahwa animo warga yang datang langsung untuk menyaksikan Pawai Budaya luar biasa. Selama dua tahun lebih warga masyarakat Gunungkidul tidak mendapatkan hiburan lantaran pandemi Covid-19.

“Mereka mendapat kesempatan mendapatkan hiburan hari ini,”terangnya.

Dia menambahkan Pawai Budaya ini menjadi salah satu rangkaian peringatan HUT Gunungkidul tahun ini. Secara rinci terdapat 16 kelompok seni atau perwakilan yang menjadi peserta pawai dengan rute Jalan KH Agus Salim hingga titik nol kilometer Wonosari.

“Pawai ini untuk memberi ruang dan ekspresi bagi para pelaku seni dan budaya dengan menampilkan kemampuan dan ketrampilan dalam berolah seni sekaligus bentuk apresiasi. Dengan demikian diharapkan warga masyarakat semakin mencintai seni dan budaya,”terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *