Gedangsari (kupass.com) – Perayaan akhirussanah adalah momen yang penuh makna bagi para santri yang telah menyelesaikan pendidikan mereka di pesantren. Ini adalah acara penuh emosi, menggugah kenangan manis, dan menjadi saksi perjalanan panjang para santri menuju masa depan yang lebih baik. Para santri yang telah menghabiskan tahun-tahun bersama teman-teman di asrama, belajar ilmu agama, serta berguru kepada asatidz, kini melangkah menuju babak baru dalam hidup mereka.
Pada tahun 2025, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Muttaqiin Gedangsari menggelar acara akhirussanah yang berlangsung pada hari Ahad, 8 Juni. Acara yang sangat dinanti ini tidak hanya dihadiri oleh para santri dan asatidz, tetapi juga oleh para orang tua yang dengan penuh harapan menantikan kelulusan anak-anak mereka.
Tahun ini, MBS Al Muttaqiin Gedangsari mencatatkan prestasi luar biasa dengan meluluskan seorang hafidzah 30 juz, Haura Labibah Nurzahri, dan 67 wisudawan dari jenjang SMP dan SMA. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perjalanan pendidikan di pesantren bukanlah perjalanan biasa, melainkan proses pembentukan karakter yang menyiapkan para santri untuk berkontribusi di masyarakat.
Akhirussanah kali ini semakin istimewa dengan kehadiran Dr. Muh. Saad Ibrahim, Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang memberikan tausiyah inspiratif kepada para wisudawan. Selain itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul juga turut hadir untuk memberikan semangat bagi para santri.
Dalam sambutannya, Sriyanta, S.Pd, mudir MBS Al Muttaqiin, berharap para santri yang telah lulus dapat membawa nilai-nilai yang telah ditanamkan di pesantren untuk terus berkontribusi di masyarakat. Ia juga berpesan agar para wisudawan menjaga nama baik almamater dan melanjutkan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di mana pun mereka berada.
MBS Al Muttaqiin Gedangsari merupakan tempat yang telah menjadi wadah bagi para santri dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Bali, Sumatera, Jakarta, dan berbagai daerah lainnya. Keberagaman ini semakin memperkaya atmosfer pesantren dan menambah semangat bagi para santri untuk terus belajar dan berkembang.
Acara akhirussanah ini semakin meriah dengan berbagai kegiatan, dimulai dengan jalan sehat yang melibatkan seluruh santri dan keluarga. Selain itu, penampilan kebolehan para santri dalam paduan suara dan Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ) semakin menambah keseruan acara.
Akhirussanah bukan hanya sekadar perayaan, melainkan juga merupakan gerbang pembuka untuk perjalanan panjang yang lebih bermakna. Momen ini menandai awal dari babak baru dalam kehidupan para wisudawan yang akan terus berkontribusi, belajar, dan menjaga amanah yang telah diberikan oleh para asatidz dan orang tua. Kenangan indah tentang kehidupan di asrama akan tetap terpatri dalam hati mereka sepanjang hidup.
Nanishuka pegiat literasi dan penikmat sejarah. Menyukai traveling dan ketertarikan pada dunia inklusif
Tinggalkan komentar