Gunungkidul, (kupass.com)—Satu orang jamaah haji asal Kabupaten Gunungkidul dilaporkan sakit akibat kelelahan. Satu jamaah tersebut sudah dalam penanganan medis dan dirawat di RS An Nur Mekkah Saudi Arabia.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gunungkidul Mukhotib. Dia mengatakan bahwa satu jamaah haji ini dalam proses pemulihan.
“Kamungkinan karena mengalami kelelahan dan dehidrasi akibat cuaca panas saat melaksanakan puncak ibadah haji,” ujar Mukhotib Selasa (10/6/2025).
Dalam pelaksanaan haji dikatakannya memang terdapat perbedaan skema dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi diketahui telah membatalkan skema tanazul terhadap seluruh jemaah haji tak terkecuali jamaah dari Indonesia.
“Jamaah tidak bisa kembali ke hotel lebih cepat setelah melempar jumrah. Ini dilakukan supaya para jemaah lansia tidak kelelahan dengan skema ini, mereka mendapatkan layanan khusus melalui skema murur sebanyak 87 jemaah. Sehingga, setelah Ibadah wukuf di Arafah jemaah bisa langsung melanjutkan ke Muzdalifah tanpa turun dari bus dan berlanjut menuju Mina,” tuturnya.
Adanya antisipasi dengan mendaftarkan jemaah haji lansia dengan skema murur. Maka, selama pelaksanaan ibadah haji untuk kloter 69 SOC tidak ada yang terlantar, baik di
di Arafah, Musdalifah, maupun di Mina.
“Semunya berjalan lancar baik transportasi bus maupun konsumsi. Begitupun, fasilitas tenda jemaah di Arafah dan Mina yg diberikan oleh Syarikah sudah sesuai dan memadai,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad mengatakan jumlah jemaah haji dari kloter 69 SOC sebanyak 271 calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Gunungkidul, mereka diberangkatkan ke Tanah Suci, dari Masjid Agung Al Ikhlas, Wonosari pada Rabu (21/5/2025) lalu.
“Dan, rencananya jadwal kepulangan dari Madinah pada Rabu (2/7/2025) mendatang, sampai di Solo pukul 22.40 WIB,”pungkasnya.

Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar