Optimalkan Pemasaran dan Branding Melalui Medsos, Sejumlah Pengelola Wisata Mengikuti Pelatihan Digitalisasi

Yogyakarta, (kupass.com)–Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengadakan kegiatan Pelatihan Digitalisasi Pemasaran Branding, Pemasaran Dan Penjualan bersama pengelola Desa Wisata dan pengusaha souvenir maupun kuliner, Selasa (12/07/2022). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola medsos untuk Desa wisata dan destinasi wisata agar dapat memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi dalam pemasaran pariwisata yang ada di Gunungkidul.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Arif Aldian mengatakan bahwa, pelatihan ini dilatarbelakangi adanya perkembangan teknologi informasi di masa pandemi ini yang berkembang dengan pesat. Kebutuhan akan aktivitas menggunakan teknologi informasi pun semakin tinggi. Kegiatan pameran, bahkan event atau pertunjukan saat ini masih sangat terbatas . Kondisi pandemi sangat berdampak pada sektor pariwisata di level nasional dan daerah termasuk Gunungkidul.

“Kebijakan PPKM bedampak pada menurunnya aktivitas wisata di Gunungkidul. Walaupun demikian, pemerintah berharap pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata harus mulai bersiap untuk mempromosikan destinasi wisata seiring dengan penurunan kasus Covid 19 dan penurunan level PPKM. Hal yang wajib dipersiapkan adalah sertifikasi CHSE (Clean, Healthy, Sefety and Environment) serta akses aplikasi Peduli Lindungi,”kata Arif Aldian.

Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Swissbell Jogja mulai tanggal 12 – 14 Juli 2022 ini diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta yang berasal dari pengelola akun sosial media desa wisata serta pengelola medsos destinasi pariwisata di Gunungkidul. Desa wisata dipilih sebagai sasaran pelatihan karena didalam desa wisata terdapat potensi destinasi wisata serta berbagai jenis usaha jasa pariwisata seperi homestay, kuliner, souvenir dan fotografi.

“Setelah pelatihan ini peserta dapat mengetahui dan memahami pengetahuan dasar kepariwisataan serta pemasaran digital, tahapan pengembangan pemasaran digital, pentingnya fotografi dan bahasa yang efektif dalam pemasaran digital serta dapat membuat konten promosi yang menarik. Pemasaran serta branding harus dioptimalkan secara digital. Pemasaran dan Branding digital ini memerlukan skill, strategi dan perencanaan yang baik dan matang supaya promosi dapat berjalan efektif dan efisien.e Pelatihan ini bersumber pada anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK-NF) Pelayanan Kepariwisataan Kemenparekraf RI Tahun Anggaran 2022,”terangnya.

Kabid Pemasaran dan Kerjasama Dispar Gunungkidul Emy Nur Ainim enjelaskan bahwa materi yang diberikan kepada peserta adalah Kebijakan dan Program Pembangunan Kepariwisataan Daerah untuk Pemasaran Pariwisata Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pemasaran Digital dalam Memajukan Pariwisata Berdaya Saing Tahapan Pengembangan Pemasaran Digital Fotografi untuk Promosi Digital. Bahasa Promosi yang Efektif dalam Promosi Digital; Evaluasi terhadap Praktik Pemasaran Digital yang Telah Dilakukan oleh Peserta Pelatihan dan Praktik (Latihan) Pemasaran Digital dalam Pariwisata.

“Harapan kami pelatihan ini akan memperkuat promosi melalui media digital yang beberapa waktu yang lalu dilaksanakan di desa wisata, yaitu desa wisata dapat melakukan promosi melalui media digital secara mandiri, mampu memproduksi konten konten yang kreatif dan menarik. Dan yang lebin penting lagi, konten konten tersebut mampu menarik dan meningkatkan kunjungan wisata di desa wisata dan di destinasi wisata Kabupaten Gunungkidul,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *