Paliyan, (kupass.com)–Seorang wartawan media online Gunungkidul lolos menjadi Dukuh usai memperoleh nilai tertinggi dalam pengisian Pamong Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan. Proses ujian yang berlangsung transparan tersebut sempat diterpa isu miring KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) meskipun akhirnya tidak pernah terbukti.
Lurah Pampang Kapanewon Paliyan Saiful Kohar menjamin bahwa proses awal hingga usai pengisian Pamong di Kalurahan Pampang telah sesuai peraturan yang ada. Pada tahun ini, ada dua posisi Pamong yang diperebutkan oleh peserta yakni Dukuh Kedungdowo Wetan dan Pangripta.
“Sejak awal kami dilantik sebagai Lurah sudah berkomitmen bahwa seluruh kegiatan baik pembangunan fisik, pemberdayaan maupun pengisian Pamong itu transparan. Tidak ada yang namanya permainan, siapapun boleh bertanya, kritik untuk pembangunan bersama sehingga membuat kami terbuka,”terangnya.
Bahkan Saiful siap untuk dibuktikan bersama apabila tuduhan miring tentang proses pengisian Pamong yang dianggap menggunakan uang. Dia mempersilahkan peserta yang tak lolos untuk mengajukan keberatan apabila memang proses pengisiannya dianggap tak transparan.
“Dan Alhamdulillah kemarin pas waktu pelaksanaan tanggal 26 September berlangsung lancar,”imbuhnya.
Terpisah Ketua Tim Penguji Hani Tata mengatakan bahwa proses penjaringan dua posisi Pamong yakni Dukuh Kedungdowo Wetan dan Pangripta telah sesuai juknis (petunjuk teknis) yang ada. Sebelumnya ada 8 peserta yang mendaftar di Posisi Pangripta.
“Yang mendapat nilai tertinggi yakni Surya Aditya. Total nilai 65,53 dengan rincian tes tertulis 38,75 dan praktek 26,78,”terangnya.
Sementara itu posisi Dukuh terdapat 3 pendaftar dimana yang dinyatakan mendapat nilai tertinggi adalah Aji Awalani. Total nilai yang didapat pria yang sebelumnya berprofesi sebagai wartawan media online itu adalah total 78,75 dengan rincian tertulis 33,75 dan praktek 45,00.
KUPASS.com Cepat Dan Akurat; Media Online Gunungkidul Terpercaya
