Usulkan Hak Angket, Partai Oposisi Minta Pemerintah Ungkap Mafia Migor Yang Sebabkan Rakyat Menderita

Wonosari, (kupass.com)–Dampak kelangkaan minyak goreng yang terjadi bebebrapa bulan belakangan ini berimbas kepada warga masyarakat dan pelaku usaha kecil. Fraksi PKS DPR RI mengusulkan Hak Angket dan meminta Pemerintah agar mengungkap mafia yang sengaja menimbun migor tersebut.

Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Fraksi PKS Ari Siswanto menganggap kelangkaan minyak goreng sangat dirasakan warga masyarakat kecil. Dia mendesak agar Pemerintah segera menyelesaikan dan mengatasi permasalahan Minyak Goreng ini, semoga nantinya kita bisa mendapatkan Minyak Goreng Murah dan Terjangkau kembali.

“Ditengah negara kita terkenal sebagai penghasil sawit terbesar kelangkaan itu logikanya tidak mungkin terjadi. Pemerintah harus menindak pengusaha dan mafia yang sangaja menimbun,”

Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Fraksi PKS Ari Siswanto

Satu suara, Ari berujar bahwa saat ini DPR RI Fraksi PKS telah mengusulkan Hak Angket DPR. Hak angkat adalah sebuah hak untuk melakukan penyelidikan yang dimiliki oleh DPR yang memutuskan bahwa pelaksanaan suatu undang-undang dalam kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Ini sangat terasa bagi warga masyarakat kecil. Pemerintah harus memastikan harga terjangkau kembali dan tidak terjadi kelangkaan lagi”.

Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Fraksi PKS Ari Siswanto

Terpisah Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto menyatakan bahwa kelangkaan minyak goreng tak membuat warga masyarakat serta merta beralih menggunakan minyak curah.

“Distribusi minyak curah di Gunungkidul memang kurang karena permintaannya selama ini sedikit, mulai ada peningkatan permintaan setelah harga minyak tinggi,”.

Sigit Haryanto

Pihaknya pun pernah melakukan survei saat hendak menggelar Operasi Pasar (OP) minyak goreng curah. Hasilnya, peminatnya sangat sedikit sehingga OP tersebut tak jadi dilaksanakan.

“Sekarang ini ada penambahan permintaan tapi tidak signifikan”.

Sigit Haryanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *