Gunung Ireng Cross Country, Perkenalkan Destinasi Wisata Tersembunyi di Gunungkidul

Patuk, (kupass.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bakal menggelar Geoherittage Cross Country 2022. Kegiatan lomba lari maraton ini disebut bertujuan untuk mengangkat citra pariwisata di Gunungkidul yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Panewu Patuk, Martono Iman Santosa. Dia menyebut gelaran lari maraton cross country ini baru pertama dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul. Para peserta Geoherittage Cross Country 2022 ini akan menempuh jarak 10 kilometer dengan start Gunung Ireng Padukuhan Srumbung, Kalurahan Patuk dan memutar hingga finish di destinasi obyek wisata Gunung Ireng kembali.

“Pelaksanaan kegiatan ini akan kami gelar tanggal hari Sabtu 26 Maret 2022 mendatang,”ujar Martono, Minggi (20/03/2022).

Peserta akan menempuh jalur yang cukup menantang serta menawarkan pemandangan yang menyegarkan mata. Para peserta akan melewati pegunungan, lembah, sawah, sungai dan perkampungan. Selain memanjakan mata, peserta juga bisa merasakan keramahan warga masyarakat.

“Ada sesuatu yang berbeda dari gelaran biasanya,”terangnya.

Gunung Ireng dijelaskan Martono merupakan bagian dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Peserta akan menikmati pemandangan lembah dari atas bukit bebatuan purba.
Di samping dua obyek wisata tersebut, ada beberapa destinasi yang dilewati seperti Sungai Oya dan Kampung Jelok. Pemandangan persawahan dengan kontur terasering dapat dinikmati para peserta nantinya.

Gunung Ireng Cross Countr Sarana Memperkenalkan Gunungkidul
Gunung Ireng Cross Countr Sarana Memperkenalkan Gunungkidul

“Untuk bisa mengikutinya, peserta harus berkelompok di mana masing-masing 5 orang. Protokol kesehatan harus ditaati di samping juga harus tetap mengantongi kartu vaksinasi yang menunjukkan sudah 2 kali vaksin,”terangnya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menambahkan, ajang cross country di Gunung Ireng ini menjadi event pembuka sport tourism di Gunungkidul. Gunungkidul ingin memperkenalkan lebih banyak destinasi melalui kegiatan sport tourism tersebut.

“Banyak destinasi yang belum diketahui khalayak umum. Sport tourism menjadi salah satu cara kami mengangkat destinasi tersembunyi tersebut,”kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *