Tepus, (kupass.com)–Warga Kapanewon Tepus mulai kesulitan air bersih saat musim kemarau mulai melanda. Sebanyak dua Kalurahan saat ini telah mengajukan permohonan droping air bersih.
Hal ini diungkapkan oleh Panewu Tepus Subiyantoro. Dia mengatakan bahwa kekeringan telah melanda wilayah Tepus sejak dua bulan yang lalu. Warga masyarakat harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
“Dari laporan secara keseluruhan 5 wilayah Tepus sudah mengalami kekeringan. Maka dari itu, ada 2 kalurahan yang mengajukan permohonan droping ke BPBD. Droping dari Kapanewon dilakukan di bulan Juli karena penganggarannya di bulan tersebut,”katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan ada sebanyak 64 tangki air bersih diberikan kepada warga terdampak kekeringan. Dari laporan yang ada jumlah wilayah terdampak kekeringan akan terus bertambah.
“Puncak kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus mendatang. Tahun 2024 ini kami menyiapkan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk penanggulangan kekeringan. Anggaran tersebut mampu untuk menyalurkan 1000 tangki air bersih ke wilayah terdampak,”katanya.
Sampai pertengahan Juni 2024 ini menurut Sumadi terdapat 3 kalurahan yang melaporkan dampak kekeringan ke BPBD Gunungkidul dan mengajukan permohonan untuk dilakukan droping air.
“Data sekarang ini ada tiga wilayah tersebut yaitu Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang; kalurahan Giripanggung dan kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus,”pungkasnya.

Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar