Kekeringan Mulai Melanda, Lazismu Kretek Droping Air Sasar Wilayah Gunungkidul

Panggang, (kupass.com)–Dampak kemarau panjang mulai dirasakan warga masyarakat di beberapa wilayah Gunungkidul. Belum adanya sumber air membuat warga merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air, seperti yang dirasakan warga masyarakat Kepanewon Panggang dan Purwosari.

Kesulitan warga masyarakat akan kebutuhan air mencuri perhatian Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kepanewon Kretek Bantul menyalurkan ratusan air bersih ke wilayah tersebut.

Droping Air KL Lazismu Kretek
Droping Air KL Lazismu Kretek

Ketua Lazismu Kretek Kuswidodo menyampaikan bahwa, bantuan air bersih tersebut dikumpulkan dari jamaah Muhammadiyah di wilayah Kepanewon Kretek Bantul serta dari beberapa warga yang berada di perantauan luar DIY. Pihaknya menyalurkan sebanyak 200 tangki air untuk warga Bantul dan Gunungkidul.

“Fokus penyaluran adalah daerah-daerah yang mengalami dampak kekekeringan yakni Kepanewon Pundong Bantul, Purwosari, Panggang, dan Saptosari Gunungkidul,”kata Kuswidodo, Sabtu (19/09/2020).

Menurutnya, gerakan pemberian bantuan droping air ini dilakukan atas dasar solidaritas kepada saudara – saudara yang berada di daerah kekeringan. Daerah tersebut yang dianggap mengalami keterbatasan akses air PAM maupun daerah-daerah yang belum terjangkau air PAM.

“Total nilai rupiah yang ddisalurkan yakni Rp 30 juta, dengan rincian 96 tangki di Kepanewon Purwosari, 30 tangki di Seloharjo Pundong, 54 tangki di Kepanewon Panggang, dan 20 tangki di Kepanewon Saptosari,”imbuhnya.

Jumlah tersebut menurut Kuswidodo masih sangat kurang mengingat belum jelasnya waktu musim kemarau, sehingga penggalangan dana masih tetap dilakukan. Lazismu Kretek mendorong kepada daerah-daerah yang sering mengalami kelangkaan air untuk mengadakan pemetaan kemungkinan sumber air bawah tanah yang bisa diambil.

“Diambil dengan sumur bor, sehingga suatu saat akan menjadi sumber air bagi warga masyarakat sekitar,”katanya.

Ketua PCM Purwosari Rungki menyampaikan bahwa, di wilayah Kepanewon Purwosari sebenarnya sudah terdapat jalur air PAM. Akan tetapi jalur tersebut hanya mengalir seminggu dua kali, sehingga masih sangat kurang untuk kebutuhan sehari-hari warga masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *