Ancaman Varian Omicron Diprediksi Memuncak Pada Pertengahan Februari

Wonosari, (kupass.com)–
Ancaman varian Omicron Covid-19 diprediksi memuncak pada pertengahan bulan Februari hingga Maret 2022. Hal ini menjadi kewaspadaan semua pihak, tak terkecuali Satgas Covid-19 dan BIN di wilayah DIY Kabupaten Gunungkidul.

Perwakilan BIN DIY di Gunungkidul Eko Susilo menyampaiakan meski saat ini dinamika Covid-19 masih tetap melandai dan kasus Omicron belum ditemukan namun pihaknya telah mengingatkan ke semua pihak untuk tidak mengendorkan sikap waspada.

“Di Gunungkidul masih terkendali. Dua pekan setelah Nataru hanya ada 7 kasus terkonfirmasi. Namun jika melihat waktu kejadian yang hanya terjadi dalam seminggu terakhir, ini menjadi warning. Selain waspada, kita juga harus siaga,”kata Eko saat menggelar vaksinasi di Puskesmas Wonosari 1 (20/01/2022)

Eko menambahkan, meski hingga kini belum ditemukan kasus Omicron di Gunungkidul, dengan kejadian kasus yang tba tiba ada setelah hampir sebulan tanpa kasus, masyarakat harus tetap mewaspadainya. “Data di Dinkes belum ada (kasus Omicron), tapi kita tidak boleh lengah,”imbuhnya.

Sebagaimana dilaporkan Satgas Covid-19 Pusat, dalam sepekan terakhir, secara nasional terjadi peningkatan kasus Covid cukup signifikan. Sementara terkait kasus Omicron, lebih dari 750 kasus telah ditemukan. Sebanyak 155 kasus di antaranya berasal dari transmisi lokal. Sehingga dengan kejadian tersebut, pemerintah melalui Satgas Covid kembali melakukan kebijakan pengetatan.

“Hasil Ratas Presiden 16 Januari, dalam seminggu terakhir terjadi 779 kasus Covid perhari, atau meningkat 80 persen, dengan kasus aktif 40,88 persen dari minggu sebelumnya. Sekali lagi Ini warning bagi semua daerah. Apalagi temuan Omicron juga naik. Dan sebagian sudah terjadi melalui transmisi lokal,”tuturnya.

Beberapa langkah yang harus dilakukan, merujuk pada keputusan pemerintah, adalah memastikan berjalannya protokol kesehatan (Prokes), percepatan vaksinasi, dan pengetatan mobilitas warga. ”Hari ini dan seterusnya kita lakukan akselerasi vaksinasi. Anak anak yang mulai PTM, masyarakat rentan, dan booster harus diakselerasi bersama sama,”terang Eko.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengaku siap untuk jika nantinya terjadi lonjakan varian Omicron. Pihak Dinkes bakal terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Pemda DIY hingga Satgas Covid-29 tingkat Kapanewon.A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *