Wujudkan Ideologis Lebih Kokoh, Pemuda Muhammadiyah Siap Bawa Gunungkidul Berkemajuan

Wonosari, (kupass.com)–Pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) periode 2023 – 2027 bersiap mewujudkan ideologis persyarikatan lebih kokoh. Kepengurusan yang baru ini berkomitmen bakal membawa Gunungkidul kedepan lebih berkemajuan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PDPM yang baru Agung Supriyadi dalam acara pengukuhan pengurus baru PDPM di aula BMT Dana Insani, Minggu (17/12/2023). Setidaknya ada dua hal penting yang akan dilaksanakan kepengurusan yang baru ini, dua hal ini adalah mewujudkan etos dalam organisasi dengan perilaku yang positif motivasi loyalitas terhadap persyarikatan Muhammadiyah, dan berkomitmen bersama memiliki dan semangat perubahan.

“Dengan munculnya pioner baru maka semangat perubahan akan mewarnaai peradaban. Ada 15 Kapanewon yang melakukan pengkaderan dengan baik, kita akan proses segera. Periode ini ada 70 persen kader muda baru bergabung sehingga akan menjadi pencerah dan semangat baru,”tuturnya.

Dikesempatan yang sama Ketua PWPM (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah) DIY Muhammad Arif Darmawan, usai dikukuhkan para kader muda ini akan mengemban tugas dan perjuangan yang berat. Dia meminta agar PDPM mengokohkan aqidah dalam satu soft barisan keimanan dengan berlandaskan ideologi Muhammadiyah.

“Pemuda Muhammadiyah harus rajin mengaji. Bahkan setiap Pengajian Ahad Pagi (PAP) harus hadir,”terang Arda.

PDPM diberi tugas berat yakni menghidupkan 100 persen cabang dan 60 persen Ranting yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Jika target tersebut dapat dikerjakan dengan baik, lanjut Arda maka akan menjadi pelopor gerakan dakwah.

“Pemuda Muhammadiyah harus menjaga kekompakan dari Wilayah sampai Ranting,”kata dia.

Sementara itu Bupati Gunungkidul Sunaryanta yang hadir dalam kesempatan ini berujar bahwa Pemuda Muhammadiyah harus menciptakan karya nyata. Bupati menilai bahwa PDPM memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam berbagai bidang.

“Tantangan potensi besar yang ada di Gunungkidul. Pemuda Muhammadiyah harus memiliki skil dan ilmu pengetahuan. Semua itu dikembangkan menjadi kekuatan, jika tidak maka kita akan menjadi organisasi yang kalah dengan mereka yang memiliki modal kapital besar,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *