Wonosari, (kupass.com)–Kabupaten Gunungkidul bakal mempunyai tempat konservasi satwa lokal setelah Dinas Lingkungan Hidup berencana membangun kawasan tersebut. Lokasi konservasi ini berada di wilayah Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari.
Diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Harry Sukmono bahwa saat ini Dinas sudah melakukan pengadaan tanah yang sudah dimulai pada tahun lalu. Tahun 2024 ini Dinas bakal membebaskan lahan seluas 1,6 hektar dimana jika ditotal dalam kurun waktu dua tahun (tahun ini dan tahun lalu) sudah mencapai seluas 3,5 hektar.
“Anggaran ada sejumlah Rp 4,4 miliar. Tahun ini telah melakukan proses tahapan lelang untuk pembangunan pagar batas kawasan,”tuturnya.
Anggarannya pun cukup besar untuk pembangunan pagar batas wilayah ini yakni senilai Rp 1,1 miliar.
Nantinya usai pengadaan tanah dan pembangunan pagar, pada tahun 2025 bakal dilanjutkan pembangunan fisik dan pengisian wilayah konservasi.
“Nantinya akan dilakukan rehabilitasi ekosistemnya hingga pengisian satwa-satwa lokal. Sementara tahun 2024 ini kami sedang menyusun masterplannya,”kata dia.
Tujuan pembangunan konservasi satwa ini disebut Hary merupakan salah satu pengendalian masalah monyet ekor panjang di Gunungkidul. Hal ini dilakukan untuk penanganan pengendalian ekosistem supaya habitatnya tidak mengganggu para petani di Gunungkidul.
“Nanti juga ada beberapa jenis satwa lokal yang akan dipelihara dan dirawat di tempat ini seperti abes dan reptil. Ini juga berfungsi sebagai edukasi, destinasi wisata serta pelestarian hewan,”kata dia.
KUPASS.com Cepat Dan Akurat; Media Online Gunungkidul Terpercaya
Tinggalkan komentar