Ditengah Keterbatasan Air, Petani Melon Panen Raup Untung Jutaan Rupiah

Playen, (kupass.com)–Petani muda yang berada Padukuhan Tanjung 1, Kalurahan Bleberan, Kepanewon Playen melakukan panen buah Melon (Melon Orange), Sabtu (17/10/2020). Ditengah keterbatasan air para petani milanial ini sukses meraup keuntungan dari hasil budidaya Melon hingga jutaan rupiah.

Kebun Melon
Kebun Melon

Diungkapkan oleh Heri Susanto (33) salah satu petani muda asal Padukuhan Tanjung, Kalurahan Bleberan, Kepanewon Playen. Menurutnya dalam kurun waktu dua tahun dia berhasil membudidayakan buah Melon jenis Rock Melon dengan study banding ke petani Melon di Kepanewon Ngawen.

“Buah Melon dapat dipanen saat tanam pertama hingga petik selama 70 hari,”Ujar Heri.

Dia menambahkan, di luas lahan 1.100 meter persegi yang khusus ditanami buah jenis Rock Melon dapat menghasilkan sebanyak 2,5 ton. Namun demikian, Heri mengaku kendala yang dihadapi para petani Melon di wilayah Kalurahan Bleberan adalah minimnya ketersediaan air.

“Kami menggunakan air dari Pam, karena air sungai yang mengering. Memang membutuhkan biaya yang lebih karena penyiraman dilakukan setiap tiga hari sekali, “katanya.

Lanjut Heri menerangkan, Buah Melon yang dibudiyakannya merupakan Melon unggulan yang memiliki tingkat kemanisan tinggi. Untuk memasarkan kepada konsumen langsung pihaknya menjual dengan harga per kilogram Rp 10.000.

“Kadang didatangi pengepul atau jika tidak terjual semua kami bawa ke pasar Playen, “bebernya.

Untuk bertani membudidayakan buah Melon, Heri harus menyiapkan modal sebanyak Rp 5.000.000. Jumlah tersebut dia gunakan untuk kebutuhan pembibitan, perawatan dan kebutuhan lainnya.

“Kalau dijual 2,5 ton itu bisa mencapai Rp 12.000.000, sehingga keuntungan bersih yang didapat Rp 5.000.000,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *