Ratusan Warga Melakukan Aksi Demo Tuntut Aktivitas Tambang Dihentikan

Gedangsari, (kupass.com)-Sejumlah warga masyarakat melakukan aksi demo menolak tambang di wilayah Padukuhan Rejosari, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Senin (02/10/2023). Aksi warga dilakukan di Balai Kalurahan Serut ini menuntut untuk dihentikan aktivitas tambang karena dinilai merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan.

Salah seorang warga Serut Erdi Suyanto mengatakan, penambangan tersebut sudah berlangsung sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Warga merasa resah karena zona yang ditambang adalah zona patahan bumi dan bencana rawan longsor. Warga menilai aktivitas tersebut akan bahayanya ketika nanti musim hujan.

Dia menilai bahwa sistem penambangan seharusnya memakai Ketua Teknik Tambang (KTT), namun hal ini tidak dilakukan sehingga sangat mengancam kerusakan lingkungan.

“Tidak ada penyiraman sehingga debunya membuat warga yang terserang Ispa. Aktivitas truk juga sering menimbulkan kemacetan. Warga minta tambang itu ditutup baik punya ijin maupun yang tidak punya ijin,”terangnya.

Pihak warga sendiri dikatakan Erdi pernah menemui pemilik tambang, namun terjadi benturan sehingga warga kemudian menemui instansi terkait (ESDM). Pihak ESDM mengeluarkan arsip SP1 pada tanggal 9 Februari 2023 yang berisi bahwa tambang itu minta dihentikan.

Sementara itu Lurah Serut, Sugiyanto mengatakan, dia mengakui tidak tau menau terkait tambang yang ada di wilayahnya. Lurah menyebut bahwa aktivitas tambang sudah berjalan dan beraktivitas sebelum dirinya menjabat sebagi lurah Serut.

“Aktivitas tambang itu sudah sejak tahun 2021 sedangkan saya menjadi lurah tahun 2022,”katanya.

Dia menambahkan, terkait ijin dirinya sebagai Lurah hanya menerima SIPP -1. Sehingga Giyanto mengaku menemui dilema.

“Kalau secara pribadi kami berharap tambang dihentikan, tapi semua ada aturan dan saya tidak punya wewenang untuk menutup tambang tersebut,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *