Hadits ke-10 Kitab Arbaunal Qalbiyah (40 Hadits Masasalah) karya Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَقُولُونَ الْكَرْمُ إِنَّمَا الْكَرْمُ قَلْبُ الْمُؤْمِنِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang banyak menyebut (anggur) dengan ‘al-karmu (kemuliaan)’ padahal al-karam (kemuliaan) adalah hatinya orang mukmin.” (HR. Bukhari no. 6183 dan HR. Muslim no. 2247).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَسُبُّ أَحَدُكُمْ الدَّهْرَ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الدَّهْرُ وَلَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ لِلْعِنَبِ الْكَرْمَ فَإِنَّ الْكَرْمَ الرَّجُلُ الْمُسْلِمُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah salah seorang di antara kalian mencela masa, karena sesungguhnya Allahlah pencipta masa. Dan janganlah seseorang di antara kalian mengistilahkan anggur dengan istilah karm, karena al-karm itu adalah seorang lelaki muslim.” (HR. Muslim no. 4170).
Dalam riwayat Abu Daud dan lainnya, “Jangan sekali-kali kalian mengatakan kebun anggur dengan lafadh al-karmu (mulia), sebab al-karmu artinya adalah seorang laki-laki muslim. Tetapi hendaklah kalian katakan hadaaiqul a’nab (kebun anggur).” (HR. Abu Daud no. 4974 dan an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra no. 11580, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
📝 Penjelasan:
- Haram hukumnya menamakan buah anggur dengan nama karam untuk menghapuskan khamr melalui penghapusan namanya. Ini karena nama tersebut mungkin akan memberikan kesan bahwa khamr membawa kemuliaan dan kebaikan, sebagaimana keyakinan orang Arab sebelum Islam.
- Tidak diperbolehkan menamakan sesuatu yang buruk dengan nama yang dapat memperindahnya dan menimbulkan kesan bahwa hal tersebut halal. Masalah ini juga dibahas dalam kitab al-Asyribah.
- Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Zaadul Ma’aad (IV/469) menjelaskan bahwa:
- Pertama, orang dahulu menyebut pohon anggur dengan nama al-karam karena dianggap membawa banyak manfaat. Nabi saw. tidak menyukai nama itu karena bisa menumbuhkan cinta terhadap pohon dan minuman yang terbuat darinya, yakni khamr, yang dianggap sebagai induk dari segala keburukan.
- Kedua, Nabi saw. lebih menyukai menyebut hati seorang mukmin dengan al-karam, karena hati seorang mukmin lebih pantas diberi nama ini. Hati seorang mukmin penuh dengan kebaikan, kedermawanan, iman, cahaya, hidayah, takwa, dan sifat-sifat baik lainnya yang lebih layak disebut karam daripada pohon anggur.
- Pohon anggur bisa disebut dengan nama anggur, hablah, hada’iqul a’naab, dan ‘araa’isyal a’naab.
📅 Pengajian Bakda Maghrib
🗓 Hari, Tanggal: Sabtu, 06 Safar 1446 H / 10 Agustus 2024 M
🕌 Tempat: Masjid Al Ikhlas, Jatimulyo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta
🎤 Penceramah: Abu Salman, BIS Hafidzahullah Ta’la
✍️ Pencatat: Sugani
🌍 Catatan Terdahulu: Bisa dibaca di Rubrik OASE kupass.com
KUPASS.com Cepat Dan Akurat; Media Online Gunungkidul Terpercaya
Tinggalkan komentar