Wonosari, (kupass.com)–Nama Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto dicatut oleh orang tak bertanggung yang menyebar pesan berantai ke sejumlah nomor Whastapp. Pesan tersebut berisi meminta bantuan donasi untuk pembangunan masjid.
Atas kejadian tersebut Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Kasubid Komunikasi Pimpinan Sumarno meminta agar masyarakat berhati-hati. Sumarno mengatakan bahwa pesan tersebut berbunyi “perkenalkan nama saya bapak Heri Susanto selaku wakil bupati yang diamanahkan untuk menyalurkan donasi ke berbagai yayasan masjid dan panti asuhan, dengan siapa saat ini saya berbicara”.
“Banyak yang menanyakan perihal informasi tersebut untuk klarifikasi. Kami mendapat keluhan dari banyak pihak yang menerima pesan dari Wakil Bupati melalui aplikasi whatsapp,”katanya, Sabtu (23/04/2022).
Pemda pun dengan tegas membantah bahwa yang mengirim pesan WhatsApp berantai itu bukan Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto. Dia berharap agar warga masyarakat lebih waspada, khususnya dengan pesan yang tidak jelas iming-iming program bantuan.
“Kami minta kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan telepon atau pesan WA yang belum jelas kebenarannya. Sehingga masyarakat lebih baik konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang terkait secara langsung,”terangnya.
Dia menambahkan bahwa modus yang hampir sama pernah terjadi beberapa waktu lalu. Pesan berantai tersebut mengatasnamakan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Aksi penipuan yang sudah ada korbannya tersebut bermula adanya nomor whatsapp dengan foto profil Bupati Gunungkidul, Sunaryanta bersama istri menghubungi salah satu takmir masjid. Dalam sambungan telepon tersebut, bupati mengatakan akan memberikan sumbangan berupa uang sebesar Rp 8,5 juta untuk pembangunan masjid.
“Rinciannya Rp 6 juta untuk masjid di lokasi takmir itu dan Rp 2,5 juta untuk masjid lainnya,”kata Sumarno.
Mendapat kabar tersebut, takmir pun merasa sangat senang dan antusias. Namun tak selang lama kemudian, nomor yang mengaku bupati itu menghubungi takmir masjid dan mengaku bahwa ia terlanjut transfer senilai Rp 8,5 juta.
“Orang yang mengaku bupati itu kemudian mencecar takmir masjid agar mentransfer uang Rp 2,5 juta ke rekening lain. Karena jatah untuk masjid itu hanya Rp 6 juta,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, takmir masjid menjadi sangat panik. Pasalnya, beberapa kali ia cek saldo di rekening masjid namun tidak ada transfer yang masuk dari bupati.
“Karena panik akhirnya takmir itu mentransfer uang ke rekening yang diminta penipu tadi,”pungkasnya.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar