Wonosari, (kupass.com)–Sebanyak ribuan orang tercatat meninggalkan Kabupaten Gunungkidul saat arus balik usai merayakan Lebaran tahun ini. Dalam sehari pada Sabtu (05/04/2025) sebanyak puluhan Bus dilaporkan berangkat untuk menuju ke luar daerah Kabupaten Gunungkidul.
Hal ini disampaikan oleh petugas Pelayanan Terminal Tipe A Dhaksinarga di Kalurahan Selang, Wonosari Aris Farwanto. Pada Sabtu kemarin sebanyak 96 bus meninggalkan terminal untuk mengangkut warga Gunungkidul untuk kembali ke perantauan.
“Ada sebanyak dua ribu lebih dalam waktu sehari kemarin. Aktivis pemberangkatan kemarin tercatat paling banyak dibandingkan hari sebelumnya. Untuk hari ini ada 17 Bus yang berangkat”ungkapnya pada Minggu (06/04/2025)
Dia menambahkan bahwa tercatat pada H+1 Lebaran sampai Minggu pagi tercatat ada 5.117 penumpang berangkat dari Terminal Dhaksinarga. Dari total armada bus AKAP tersebut total sebanyak 266 unit Bus yang mengangkut penumpang.
“Puncak arus balik pada Sabtu kemarin,”paparnya.
Terpisah Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan bahwa pada tahun ini tradisi urbanisasi di Gunungkidul masih terjadi dari tahun ke tahun apalagi saat momen lebaran. Namun demikian Bupati berharap bahwa hal semacam ini perlahan mulai ditinggalkan.
“Harapan kami tidak ada urbanisasi lagi karena pertanian di Gunungkidul itu saat ini mempunyai perkembangan yang sangat positif. Jika dikembangkan tentunya akan membawa kesejahteraan bagi warga Gunungkidul,”kata Endah.
Selain itu, setelah Bulog ikut intervensi petani mulai meningkat kesehateraannya. Sebagai contohnya, gabah dan jagung milik petani dibeli dengan harga yang cukup tinggi.
“Setelah pemerintah dan Bulog ikut mengintervensi ternyata petani senang. Ya salah satunya gabah yang dibeli dengan harga tinggi, dulu itu hanya Rp 3000 per kilogram tapi sekarang bisa tembus Rp 5.600 bahkan lebih,” terang Endah.
Meskipun Gunungkidul tidak memiliki industri atau pabrik besar layaknya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya namun sektor pertanian dan pariwisata yang ada memiliki potensi yang luar biasa jika digarap dengan baik dan maksimal.
“Kita tidak memiliki industri atau pabrik besar seperti di kota lain, kita hanya memilih lahan yang luas. Maka dari itu lahan ini yang dimanfaatkan dengan baik untuk pertanian dan mendorong generasi muda untuk bertani,” tandasnya.

Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar