Gunungkidul, (kupass.com)–Camille Beauty merupakan salah satu brand skincare yang baru diluncurkan dipasaran Indonesia pertama kali pada tahun 2018 oleh pengusaha muda dengan owner Nadya Shavira. Pada awalnya bisa terbentuk brand skincare Camille Beauty ini karena sang owner sempat bekerja menjadi reseller di sebuah perusahaan masker organik.
Seiring berjalannya waktu melihat dari besarnya minat masyarakat terhadap pembelian produk skincare terutama pada pembelian masker kemudian, sang owner Nadya Shavira mencoba sendiri untuk menciptakan varian masker yang cocok dengan kondisi kulitnya yang mudah bejerawat dan aman serta mudah diaplikasikan untuk kulit remaja dan wanita muda.
Camille Beauty by Nadya Shavira ini memiliki 6 varian masker organik, yakni chocolate, lemon, milk, coffe, green tea dan strawberry yang setiap varian produknya memiliki manfaat berbeda-beda. Maka dari itu, konsumen bisa membeli produk dengan menyesuaikan jenis kulit setiap pribadi masing-masing. Masker ini di kemas dalam kemasan yang berbentuk sachet 25gr dan 65gr dengan harga yang sangat terjangkau di kalangan remaja.
Selain itu, kesuksesan Camille Beauty juga didukung oleh peluncuran produk baru, yakni body scrub, little pop face mist, body lotion, day cream dengan kandungan SPF, night cream, facial cleanser, serum dan toner atau paket perawatan wajah. Selain itu, dengan hadirnya Camille Beauty di platform e-commerce Shopee dapat memperluas jangkauan pasar dan mempermudah pengguna untuk menemukan dan berbelanja berbagai jenis produk masker ataupun paket skincare Camille Beauty.
Setiap produk pasti memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Keunggulan pada Camille beauty ini selalu meningkatkan inovasi dan peluncuran produk baru. Mengikuti kemauan pasar dengan meluncurkan produk face mist dan menyediakan paketan untuk reseller atau pun distributor. Memiliki varian teh hijaunya, dilengkapi niacinamide dan ekstrak teh hijau, di klaim bisa mengurangi jerawat meradang, serta menghaluskan, menyegarkan dan mencerahkan kulit wajah. Varian strawberry dilengkapi niacinamide dan hyaluronicacid. Pemakaiannya bertujuan mengurangi minyak berlebih, mengurangi flek hitam, mencerahkan wajah, dan mengatasi jerawat.
Desain kemasan yang menarik, pemilihan warna kemasan yang tepat sebagai identitas skincare untuk para remaja. Praktis dan mudah dibawa ke mana-mana, kesan ini yang pertama kali melekat pada konsumen ketika melihat kemasan produk masker bubuk tersebut. Kemasannya yang ramping membuat penyimpanannya juga lebih praktis, mengingat tidak memakan banyak tempat. Berbagai jenis varian produk pada Camille Beauty ini aman digunakan oleh remaja mulai dari usia 13 tahun. Produk pada Camille Beauty ini juga aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui karena terbuat dari bahan alami dan sudah bersertifikat BPOM.
Untuk kelemahan produk sebenarnya sulit untuk disimpulkan, karena tiap wajah tidak sama dalam penyerapan skincare jadi ada yang cocok dan ada yang tidak cocok. Namun saya akan memaparkan kelemahannya menurut pandangan saya. Bahwa facemist yang katanya untuk membuat wajah glowing, saat di pakai dan dilihat seperti pemakaian minyak pada wajah. Adapun menurut review di shopee konsumen menyatakan packing kemasan produk yang tidak aman karena disaat pengiriman tumpah.
Produk Camille Beauty diterima oleh masyarakat dibuktikan dengan penjualan yang naik dan konsumen rela untuk preorder sehingga, menjadi penarik minat masyarakat untuk membeli produk Camille Beauty saat launching produk baru. Jika dilihat dari data penjualan produk di situs nova.grid.id/read/053038133/berbisnis-sejak-muda-camille-beauty-milik-nadya-shavira-jadi-brand-masker-paling-laris merek skincare Camille Beauty ini berhasil mencetak penjualan masker wajah tertinggi di Shopee dan Tokopedia pada periode Agustus-September 2021, dengan pencapaian market share di angka 11,9%. Masker organik sebagai produk yang diluncurkan pertama kali dan andalan Camille Beauty, sukses terjual lebih dari 700 ribu unit perbulan.
Saran terhadap marketer Camille Beauty hendaknya dapat melihat keluhan konsumen dan dilakukan perbaikan produk. Marketer juga sebaiknya menyedikan garansi jika kemasan rusak dan tidak layak pakai, pemilihan kemasan dengan baik supaya produk tidak berceceran.
Penulis : Shava Riftika Aulia Melani
(Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar