Playen, (kupass.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Kepala Badan Standarisasi Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meresmikan Rumah Penyulingan Minyak Atsiri Purwo Wangi, Jumat (30/08/2024). Peresmian rumah penyulingan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) ini berlokasi di Padukuhan Kepek, Kalurahan Banyusoca, Kapanewon Playen.
Ary Sudijanto selaku Kepala Badan Standarisasi Instrumen menyampaikan bahwa sejumlah kegiatan dalam pengelolaan KHDTK terkait lingkungan hidup program FoLU Net Sink 2030 antara lain mendambah penutupan lahan dengan penanaman serta membangun infrastruktur dan fasilitas pendukung.
“Kami mendukung program ini termasuk dalam prioritas nasional (Prinas) tahun 2024 yang dilakukan dengan mendukung pengujian standar bahan baku minyak Atsiri, peralatan penyulingan, pengemasan dan penyimpanan,”katanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul Madyarina Mulyaningsih mewakili Bupati Gunungkidul Sunaryanta menekankan pentingnya keberadaan rumah penyulingan ini. Dia mengatakan bahwa penyulingan minyak Atsiri Purwo Wangi ini sebagai pemberdayaan warga masyarakat sekitar KHDTK Kapanewon Playen.
“Rumah penyulingan ini tentu akan meningkatkan nilai ekonomi kawasan hutan, nilai tambah produk dari jenis tanaman penghasil minyak Atsiri,”kata dia.
Dikesempatan yang sama Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) mengatakan bahwa, rumah penyulingan selesai dibangun pada bulan Juli 2024 lalu. Metode yang digunakan KHDTK Playen yakni dengan sistem uap langsung. Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api, namun hanya uap tekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak.
“Prinsip kerjanya membuat uap bertekanan tinggi dala broiler kemudian dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku,”terangnya.
Uap tersebut lanjutnya keluar dari ketel yang dihubungkan dengan kondensor. Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis minyak.
“Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman,”tandasnya.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar