Wonosari, (kupass.com)–Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul menemukan penyakit lato-lato pada hewan ternak Sapi di Kabupaten Gunungkidul. Hewan ternak yang terkena lato-lato ini ditemukan pada Sapi yang dijual di pasar hewan untuk Qurban.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari bahwa ada sejumlah tiga ekor yang ditemukan petugas di pasar. Meskipun kondisinya hewan ternak masih sehat namun ada bekas totol di bagian tubuhnya.
Wibawanti menghimbau agar Sapi dengan kondisi ini diminta agar tidak dijual terlebih dahulu. Hal ini dilakukan lantaran, kondisi Sapi yang dikhawatirkan bisa menurunkan kualitas daging sapi.
“Kami menganjurkan agar tidak dijual terlebih dulu. Karena tidak memenuhi syarat sehingga harus dipastikan sembuh dulu. Untuk penyakit lain seperti antraks, sapi gila, dan (PMK) penyakit mulut dan kuku tidak ada kasus,”katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Produksi DPKH Gunungkidul Suyanto mengatakan bahwa ketersediaan stok hewan Qurban di Kabupaten Gunungkidul telah cukup
Dia merinci bahwa jumlah hewan yang tersedia saat ini sebanyak 44.770 ekor. Dengan rincian sapi potong jantan 17.380 ekor, kambing 25.638 ekor, dan domba 1.752 ekor.
“Sementara kebutuhan kurban untuk sapi mencapai 4.550 ekor, kambing 12.500 ekor dan domba 2.250 ekor. Kemudian sisa ketersediaan atau dikirim keluar daerah untuk sapi 12.830 ekor, kambing 13.138 ekor, dan domba nihil. Jadi, sejauh ini masih mencukupi,”tuturnya.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar