Wonosari, (kupass.com)–Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memulai akan mengorbitkan kader internalnya untuk menjadi pemimpin (Calon Kepala Daerah) di masa yang akan datang. Hal ini menjawab pertanyaan publik lantaran setiap event Pilkada PKS hanya menjadi parpol pengusung tanpa mengajukan kadernya.
“Semua parpol bukan hanya PKS mempunyai keinginan bahwa setiap event pilkada calon internal bisa hadir, paling tidak mencalonkan diri baik Cabup (Calon Bupati) maupun Cawabup (Calon Wakil Bupati),”kata Politisi senior PKS Ari Siswanto.
Upaya ini disebut Ari memang selalu dilakukan, namun demikian DPD PKS Gunungkidul menganggap semua itu harus realistis. Tentunya realistis tersebut para kader internal ini nantinya harus mempunyai elektabilitas yang baik dan diterima oleh publik.
“Dan yang penting itu isi tas (mempunyai finansial yang mumpuni),”ungkap Ari disambut tawa para kader lain dan Fraksi PKS yang hadir.
Dua kali Pilkada yakni 2020 dan 2024, PKS mengusung Profesor Sutrisna Wibawa. Dua kali itu pula Profesor mengalami kekalahan, hal ini disebut Ari lantaran warga masyarakat Gunungkidul didominasi pemilih pragmatis.
“Di Gunungkidul itu ada tiga kriteria pemilih yakni idealis, relistis dan pragmatis. Pemilih idealis ini tidak mempan dikasih iming-iming apapun ada di PKS, PDIP, PAN maupun PKB. Sementara itu pemilih realistis ini seringkali melihat sosok Calon maupun pergerakan partai politik. Untuk pemilih pragmatis di Gunungkidul ini yang mendominasi paling banyak,”kata Ari.
DPD PKS sendiri disebut Ari berencana mengorbitkan Wakil Ketua DPRD DIY yakni Imam Taufik. Uji publik dibeberapa event kedepan akam dilakukan mengingat kapasitasnya sebagai kader senior dinilai sangat potensial menjadi pemimpin masa depan.
“Kapasitas beliau sebagai wakil ketua (DPRD DIY) paling layak di internal dibandingkan saya,”imbuhnya.

Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar