kupass.com – Pada Sabtu, 19 April 2025, di ruang pertemuan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gunungkidul, berlangsung pertemuan yang penuh keakraban antara Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD Pimpinan Kabupaten Gunungkidul dan Pimpinan Daerah (Pimda) 12 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Gunungkidul. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan mendiskusikan langkah-langkah strategis dalam pengembangan pencak silat di wilayah tersebut.

Pertemuan yang dihadiri oleh pengurus harian dan dewan pembina Persinas ASAD bersama dengan pengurus harian Pimda 12 Tapak Suci serta jajaran Dewan Pendekar tersebut berlangsung dalam suasana santai namun penuh makna. Kedua perguruan silat sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan prestasi pencak silat di Gunungkidul, dengan harapan dapat mengharumkan nama kabupaten ini baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Komitmen Bersama untuk Meningkatkan Prestasi Pencak Silat Gunungkidul
Dalam sambutannya, Ketua Pimda 12 Tapak Suci Sudarmaya menegaskan pentingnya membangun kerja sama antar perguruan silat untuk mencetak atlet-atlet berprestasi. “Semoga ke depan, pencak silat Kabupaten Gunungkidul dapat mencatatkan prestasi gemilang di tingkat provinsi maupun nasional,” harap Sudarmaya.

Pernyataan tersebut disambut baik oleh Ketua Persinas ASAD Kabupaten Gunungkidul, Budi Santoso, S.Pd.I., yang juga sepakat untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan prestasi pencak silat di Gunungkidul. “Kami siap berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan besar ini,” ujar Budi Santoso.
Pencak Silat Sebagai Wadah Pembinaan Moral dan Ahlak
Selain berfokus pada peningkatan prestasi, kedua perguruan silat juga sepakat untuk menjadikan pencak silat sebagai sarana pembinaan moral dan ahlak bagi generasi muda. Dewan Pendekar Tapak Suci Abdul Hamid Rosyidi, S.Ag mengingatkan agar pencak silat tidak hanya dimaknai sebagai olahraga semata, tetapi juga sebagai kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai positif. “Pencak silat harus bisa menjadi contoh yang baik, bukan tempat untuk hura-hura atau tawuran,” tegas Abdul Hamid.
Senada dengan hal tersebut, Dewan Pembina Persinas ASAD Sukadi, S.Ag yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Gunungkidul berharap agar pencak silat terus menjadi wadah bagi pembinaan karakter dan moral generasi muda. “Silaturahmi ini semoga terus berlanjut, tidak hanya untuk peningkatan prestasi, tetapi juga untuk menjaga nilai-nilai moral dan ahlak yang baik,” tambah Sukadi.
Silaturahmi yang Membuka Peluang Kerja Sama untuk Masa Depan
Pertemuan yang penuh semangat ini membuktikan bahwa meskipun berada di bawah bendera perguruan silat yang berbeda, Persinas ASAD dan Tapak Suci memiliki visi yang sama untuk memajukan pencak silat di Gunungkidul. Kerja sama antar perguruan silat ini diharapkan dapat menghasilkan banyak manfaat, tidak hanya bagi atlet-atlet pencak silat tetapi juga bagi masyarakat Gunungkidul secara keseluruhan.
Dengan adanya komitmen bersama untuk meningkatkan prestasi dan membina generasi muda dengan nilai-nilai luhur pencak silat, diharapkan Gunungkidul dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangan pencak silat yang berprestasi dan bermoral.
Mari Dukung Pencak Silat Gunungkidul!
Silaturahmi ini merupakan langkah awal yang positif, dan kami berharap kerja sama ini terus berkembang untuk mencetak atlet berprestasi dan generasi muda yang berkarakter di Gunungkidul. Bersama, kita bisa membawa pencak silat Gunungkidul menuju puncak kejayaan!

Manusia Pembelajar dari Kapanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta
Tinggalkan komentar