Wonosari, (kupass.com)–Murid-murid SD Al Mujahidin yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah baru saja mengikuti lomba yang bertajuk Internasional Science And Invention Fair.
Perlombaan yang digelar oleh Indonesian Young Scientist Association ini merupakan event bergengsi tingkat internasional yang telah berlangsung sejak 2019 dan diikuti oleh lebih dari 22 negara diantaranya Iran, Malaysia, Mexico, Rumania, Hong Kong dan lain-lain.
Internasional Science and Invention Fair sendiri merupakan kejuaraan sains yang memperlombakan berbagai bidang seperti Mathematics, Life Science, Physic Energy and Engineering, Environment, Sosial Science dan lain-lain dengan peserta tingkat sekolah dasar hingga universitas.
Tahun 2024, perlombaan ini digelar secara online melalui Zoom pada 30 Oktober 2024. SD Muhammadiyah Al Mujahidin mengirimkan 2 tim sebagai peserta.
Tim pertama dengan project yang mengedukasi anak-anak mengenai gempa bumi berhasil mendapatkan medali perak dengan judul “QuakeSafe Kids : An Educational Game For Megathrust Earthquake Preparedness In Elementary School”, yang beranggotakan Sahla Zain Labibah sebagai ketua tim dan Ghaziya Azzalea Nurahman, Sirince Zakiyya Kisha serta Sefi Nur Ramadani.
Tim kedua utusan SD Muhammadiyah Al Mujahidin juga sukses meraih medali emas, dengan judul project “Biotre : Air Biofilter from Trembesi Leaves as an Ethnobotanical Heritage of Gunungkidul”. Project yang mengangkat kearifan lokal Gunungkidul berjaya di tingkat internasional.
Tim kedua yang dimotori oleh Hayfa Azka Zhafirah dan Aqila Ufaira Wafa, Aqila Rasendriya Maheswari Priyana, Ahmad Gibran Ramadhan serta Ilham Kurnia Ramdhan sebagai anggota.
Kepala SD Muhammadiyah Al Mujahidin, Joko Kiswanto, S. PD, M.Pd mengatakan bahwa pihak sekolah sangat mengapresiasi pelaksanaan event ini sebagai wahana bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir ilmiah serta berusaha untuk menawarkan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi sejak dini.
“Kami berharap kepada ananda yang juara untuk terus belajar dan berlatih dengan tekun sehingga kemampuan berpikir ilmiah menjadi sebuah kebiasaan dan terampil dalam memecahkan masalah di sekitarnya” terang Joko.
Selain itu Joko juga berharap bahwa kejuaraan ini akan menjadi motivasi bagi siswa-siswa yang lain untuk lebih giat belajar dan peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi serta membiasakan ketrampilan berpikir ilmiah.
Kejuaraan ini membuktikan bahwa anak-anak usia sekolah dasar jika diberikan dorongan, ruang dan bimbingan yang intensif, mereka memiliki kemampuan dalam menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat sekaligus berkontribusi dalam menjawab permasalahan lingkungan.
Tim karya ilmiah SD Muhammadiyah Al Mujahidin dalam mengikuti perlombaan Internasional Science and Invention Fair sendiri didampingi oleh tim Risetnesia dan ustadz- ustadzah dari sekolah.
Nanishuka pegiat literasi dan penikmat sejarah. Menyukai traveling dan ketertarikan pada dunia inklusif
Tinggalkan komentar