Wonosari, (kupass.com)–SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari menjadi wakil DIY untuk mengikuti lomba Olympicad tingkat Nasional di Bandung Pada tanggal 06 – 08 Maret 2024. Olympicad ini diikuti oleh sekolah- sekolah Muhammadiyah se- Indonesia mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
Peserta yang mengikuti lomba Olympicad Nasional ini merupakan peserta pilihan yang sudah lolos di tingkat Provinsi. Dwi Yulianti, S.Pd.I., M.Pd. nama Kepala Sekolah muda ini yang belum lama dilantik menjadi Kepala Sekolah definitif di SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari.
Wanita muda ini lahir di Gunungkidul, 23 Juli 1991 mengabdi di SMA Muhammadiyah Wonosari sejak 15 Juli 2013. Dwi juga pernah menjabat sebagai Waka Ismuba, Waka Kesiswaan, Waka Kurikulum dan Plh. Kepala Sekolah. Akhirnya pada hari Selasa, 13 Februari 2024 beliau secara resmi dilantik menjadi Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah Al Mujahdin Wonosari.
Pada ajang Olympicad tingkat Provinsi DIY yang dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2024 Kepala Sekolah muda ini mengikuti lomba Best Practice Kepala Sekolah.
“Alhamdulillah bisa meraih juara dalam ajang lomba ini. Selanjutnya pada tanggal 06 – 08 Maret 2024 kami akan maju ke tingkat Nasional yang bertempat di Bandung. Alhamdulillah bisa menyabet medali emas dalam ajang lomba ini,”terang Dwi.
Penulisan best practice ini mengambil judul “Kombel GUJARMU untuk Membentuk Guru Pembelajar Bahagia Mengajar di SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari” Karya tulis ini bertujuan, mengetahui pelaksanaan kegiatan komunitas belajar GUJARMU dan mengetahui kegiatan komunitas belajar GUJARMU untuk membentuk guru pembelajar bahagia mengajar.
“Pelaksanaan kegiatan kombel melakukan 5 tahapan yaitu membentuk tim dan nama komunitas belajar, telaah data hasil belajar siswa, sosialisasi pentingnya komunitas belajar, memasukkan jam efektif, Merealisasikan dan menciptakan lingkungan belajar,”imbuhnya.
Kegiatan Komunitas Belajar GUJARMU untuk membentuk Guru Pembelajar Bahagia Mengajar bahwa Kombel GujarMu (Guru Pembelajar Mujahidin) sudah didaftarkan PMM. Para guru melaksanakan akses PMM menjadi budaya setiap pagi 15 menit bersamaan dengan jam literasi siswa.
“Untuk membentuk guru pembelajar bahagia mengajar terobosan sekolah dengan menggambil konsep guru model dan open class. Sekaligus bisa membantu kegiatan supervisi yang selama ini terasa kaku,”katanya.
Dengan konsep yang berbeda lebih banyak tergali informasi dan perbaikan guru dalam melaksanakan pembelajararan. Kombel GujarMu (Guru Pembelajar Mujahidin) untuk menjadikan guru bahagia mengajar dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada guru. Pengukuran dilakukan melalui skala liker diperoleh data bahwa dari variabel guru untuk terus belajar menunjukkan interpretasi skor 86,40%, 90,40%, 78,40%, untuk variabel mental positif yang dimiliki oleh guru menunjukkan interpretasi skor 79,20%, 84,80%, 79,20%, dan untuk variabel bersyukur menjadi seorang guru menunjukkan skor 88,80%, 85,60%, 90,40%.
“Sehingga secara keseluruhan kriteria menunjukkan sangat setuju bahwa adanya kombel GUJARMU menjadikan guru bahagia mengajar di SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari,”paparnya.
“Karya ini bukan merupakan karya saya secara pribadi, tetapi praktik baik yang sudah dilakukan oleh bapak ibu guru semua di SMA Muhammadiyah Al Mujahidin. Terima kasih kepada teman- teman seperjuangan yang tegabung dalam komite pembelajaran, sehingga saya bisa mempersembahkan prestasi ini untuk sekolah kita tercinta SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari. Semoga prestasi ini menjadi penyemangat bagi teman- teman seperjuangan untuk keluar dari zona nyaman, mencetuskan ide- ide kreatif untuk berprestasi,”pungkasnya.
KUPASS.com Cepat Dan Akurat; Media Online Gunungkidul Terpercaya
Tinggalkan komentar