Wonosari (kupass.com). Dokter Ida Rohmawati, seorang Psikolog yang merupakan dokter kejiwaan yang sehari-hari berpraktek di RSUD Wonosari dan juga RS PKU Muhammadiyah.
Dalam kesempatan sharing session bersama Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Gunungkidul yang digelar pada hari Sabtu, 21 September 2024 kemarin dokter Ida hadir membagikan berbagai pengetahuan seputar kesehatan jiwa.
Apakah saat ini banyak perempuan yang tidak bahagia? Perkembangan jaman yang terus berubah dan dinamis memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk berekspresi, tetapi hal ini juga menjadikan tuntutan hidup yang kian beragam serta tekanan dalam dunia kerja dan masyarakat yang tidak terelakkan.
Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda yang memiliki concern terhadap dunia perempuan menangkap keresahan yang muncul saat ini, sebagai respon yang mendukung perempuan untul tetap aktif, maka Nasyiatul ‘Aisyiyah Gunungkidul menggelar diskusi dengan menghadirkan seorang expert sebagai narasumber.
Diskusi yang diberi label “Menjadi Perempuan Yang Bahagia” ini diikuti oleh lebih dari 50 perempuan muda dari kabupaten Gunungkidul. Selain diskusi dengan psikolog, dibacakan pula komitmen Anti Miras dari keluarga besar Nasyiatul ‘Aisyiyah.
Dokter Ida mengatakan bahwa kesenangan dan kebahagiaan adalab dua hal hang berbeda, banyak orang yang rela mengeluarkan uang untuk mengejar kesenangan tetapi hatinya tetap tidak bahagia. Kesenangan merupakan hal yang sementara dan sumbernya adalah dari eksternal sedangkan kebahagiaan lebih dapat bertahan lama dan bersumber dari dalam diri.
Unsur-unsur kebahagiaan yang dijabarkan dokter Ida sebetulnya sering kita lakukan dalam kehidupan keseharian kita, seperti memiliki hubungan sosial yang baik. Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah kesehagan fisik dan mental, kepuasan kerja, keamanan finansial, memiliki makna dan tujuan hidup, pemgembangan diri dan kemandirian serta memiliki lingkungan yang mendukung.
Selain diskusi, peserta kegiatan juga diajak menyimak beauty class dengan narasumber dari Wardah. Bermake up bagi perempuan dapat digunakan sebagai sarana self healing, maka pemilihan produk yang tepat dan halal merupakan kewajiban.
Mustaghfiroh selaku ketua panitia dari kegiatan ini mengatakan bahwa kegiatan ini sekaligus menandai diluncurkannya program “KamusNA” atau Kajian Muslimah Nasyiatul ‘Aisyiyah yang akan memfasilitasi teman-teman dari sekolah menengah kejuruan dan tingkat atas untuk berkolaborasi dengan menyediakan fasilitator sesuai kebutuhan.
“Jadi, tujuannya adalah kami ingin menjadi bagian dari yang berkontribusi positif dalam kemajuan pendidikan dan memberikan dampak yang baik dan bisa dirasakan oleh adik-adik pelajar ini, kami berharap nantinya bisa bekerja sama dengan baik” ungkap Firoh.
Dengan diselenggarakannya diskusi ini, Nasyiatul ‘Aisyiyah berharap agar perempuan memiliki daya tahan yang lebih kuat dan dapat menjadi lentera dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat, karena dari perempuan yang bahagia maka akan lahir generasi yang bahagia.
KUPASS.com Cepat Dan Akurat; Media Online Gunungkidul Terpercaya
Tinggalkan komentar