Yogyakarta (kupass.com). Museum Muhammadiyah Yogyakarta resmi meluncurkan “Zona Muhammadiyah Untuk Indonesia Dan Persebarannya” yang menjadi zona kedelapan dan melengkapi ruang pamer yang telah lebih dahulu diresmikan.
Dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc dan jajarannya, ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari Majelis Pustaka dan Informasi.
Serta hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota, Kepala museum se Daerah Istimewa Yogyakarta, Forum dan Komunitas museum, Kepala Program Studi Sejarah dan arkeologi.

Utusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, Ketua Lembaga Seni dan Budaya Pimpinan Pusat dan Daerah Muhammadiyah, Tim Pengembang Museum Muhammadiyah dan rekan-rekan media.
Peresmian ini digelar di ruang amphiteater yang ada di lantai 4 Museum Muhammadiyah, komplek kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan pada hari Senin, 3 Februari 2025.
Dalam sambutannya Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Prof. Dr. Muchlas, MT. menghaturkan selamat datang dan terima kasih kepada segenap yang hadir pada event peresmian ini.

Sebagai organisasi masyarakat yang tertua dan terbesar, Muhammadiyaah memiliki gerakan yang masif dan dinamis serta telah menghasilkan banyak nilai kebaikan.
Memori ini harus direkam dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang, oleh karena itu diinisiasi dibangunnya museum Muhammadiyah oleh ketua umum Pimpinan Pusaf Muhammadiyah.
Dibangun sejak 22 Juli 2017, pembangunan tahap 1 pada tahun 2018, dan sempat terhenti karena adanya Covid-19. Struktur bangunan dapat diselesaikan pada 2022 kemudian dilakukan pengembangan konten museum.

Pembukaan Museum Muhammadiyah sendiri telah dilakukan pada 14 November 2022 atau beberapa hari menjelang Muktamar Muhammadiyah yang diselenggarakan di Surakarta.
Saat ini Museum Muhammadiyah telah memasuki tahun ke 3 operasional sejak dibuka pada 2022. Menjelma menjadi museum terbesar di Yogyakarta dengan jumlah kunjungan awal tahun 2025 mencapai 100rb lebih pengunjung dengan rata-rata 3 ribu pengunjung perbulan.
Pertumbuhan jumlah koleksi yang pada saat ini telah mencapai jumlah 2812 buah ini dapat terus berkembang seiring kesadaran masyarakat akan artefak-artefak penting yang harus dijaga dan dirawat.
Museum Muhammadiyah juga aktif menjalin kerja sama dengan museum-museum se Indonesia dan museum-museum di luar negri, 2 ruang pamer baru yang diresmikan adalah ruang Muhammadiyah untuk Indonesia dan Persebaran Muhammadiyah.
Konten-konten museum sendiri merupakan pengembangan berdasarkan proses dinamika perjuangan Muhammadiyah pada saat sebelum kemerdekaan, proses kemerdekaan setelah prosesi kemerdekaan.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan menghaturkan terima kasih kepada Kemedkebud atas inisiatif, pendanaan dan arahan untuk tumbuhnya Museum Muhammadiyah.
“Kami berterima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga kepada Kementrian Kebudayaan yang telah memberikan bantuan pendanaan dan arahan untuk tumbuh dan berkembangnya Museum Muhammadiyah”
Prof. Dr. Muchlas, MT.

Nanishuka pegiat literasi dan penikmat sejarah. Menyukai traveling dan ketertarikan pada dunia inklusif
Tinggalkan komentar