Wonosari, (kupass.com)–Memperingati Milad ke 27 tahun RS PKU Muhammadiyah Wonosari melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial, Minggu (16/07/2023). Kegiatan baksos ini mengambil tema Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim.
Bekerja sama dengan LazisMu dan Nasyiatul Aisyiyah Gunungkidul acara ini disosialisasikan di Masjid Baitul Huda, Piyaman, Wonosari. Sementara khusus pemeriksaan dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Wonosari.
dr Suswatiningsih, Sp.OG selaku dokter spesialis obgyn di RS PKU Wonosari memberikan pemaparan mengenai bagaimana penyakit kanker yang sebenarnya dapat dideteksi lebih dini. Kanker Payudara merupakan penyebab kematian terbesar kanker pada wanita setelah kanker serviks. Hal ini kemudian menjadikan penyakit kanker payudara sebagai momok yang menakutkan bagi kaum perempuan.
“Kanker payudara dapat dideteksi sejak dini dengan melakukan pemeriksaan klinis oleh tenaga kesehatan dan dapat juga dilakukan secara mandiri. Faktor resiko yang mempengaruhi munculnya kanker salah satunya adalah tidak melahirkan anak dan ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara,”paparnya.
Selain kanker payudara, penyakit kanker leher rahim disebut Suswatiningsih merupakan penyakit yang banyak terjadi di negara berkembang. Penyakit ini paling banyak menyebabkan kematian pada wanita usia pertengahan.
“Penyebab kanker leher rahim yakni Human Papilima Virus (HPV) biasanya muncul tanpa gejala, faktor resiko yang mempengaruhinya antara lain menikah muda, berganti-ganti pasangan dan memiliki riwayat penyakit menular seksual,”terangnya.
Kepala PEP dan Humas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosari Guntur Bayu Murti mengungkapkan bahwa kondisi masyarakat di Gunungkidul khususnya perempuan masih ragu-ragu. Mereka disebut ada rasa malu tentang pengecekan atau deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks.
“Dengan sosialisasi ini tentunya akan membuka wawasan masyarakat mengenai pentingnya mengetahui kondisi kesehatan diri sehingga jika lebih cepat terdeteksi maka penanganannya juga akan lebih cepat dan optimal,”kata Guntur.
Sasaran dari Bhakti sosial ini sendiri adalah perempuaan muda dengan rentang usia diatas 25 tahun dan sudah menikah. Pemeriksaan dini kanker payudara dan kanker serviks dengan metode IVA kali ini diberikan secara gratis.
“RS PKU Muhammadiyah Wonosari berharap dengan bermitra dan bekerja sama dengan Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan dengan basis anggota yang berusia produktif. Tentunya akan lebih banyak informasi yang dapat tersampaikan kepada masyarakat terutama kaum perempuan mengenai pentingnya deteksi dini penyakit kanker,”imbuhnya.
Melalui kader-kader Nasyiatul Aisyiyah diharapkan nantinya dapat menjadi bagian yang menyebar luaskan informasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya pencegahan dan deteksi dini penyakit kanker. Dengan demikian lanjut Guntur, nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak perlu ragu lagi melakukan pemeriksaan diri ke pelayanan medis maupun deteksi mandiri.
“Kolaborasi dengan Nasyiatul Aisyiyah akan terus ditingkatkan sebagai wujud komitmen pelayanan kepada masyarakat terutama di wilayah Gunungkidul,”kata dia.
Sementara itu Ketua PDNA Gunungkidul Linda Feristiana, mengucapkan terimakasih kepada RS PKU Muhammadiyah Wonosari yang telah menyelenggarakan sosialisasi dan pemeriksaan dini penyakit kanker secara gratis. Linda berharap agar perempuan, terlebih lagi yang masih aktif dapat lebih menyayangi diri sendiri salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Kami sebagai mitra dari RS PKU Muhammadiyah dan juga LazisMu Wonosari merasa sangat beruntung menjadi bagian dari Bhakti sosial kali ini. Kegiatan deteksi dini penyakit kanker kali ini tentu saja merupakan sebuah capaian baru dari pengurus Nasyiatul Aisyiyah terutama di bidang kesehatan.
“Kita harapkan kedepan peserta yang hadir lebih banyak sehingga manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan oleh teman-teman tidak hanya dari Nasyiatul Aisyiyah saja tetapi kepada setiap perempuan di Gunungkidul”. Sambung Linda.
PDNA terus mendorong kemajuan perempuan, khususnya NA sebagai organisasi perempuan yang memiliki anggota dengan usia produktif. NA disebutnya merasa perlu untuk turut serta dalam membangun keaktifan dan keikutsertaan kaum perempuan dalam mengisi pembangunan.
“Tentu saja menjadi aktif memerlukan fisik yang sehat, oleh karena itu sangat penting bagi perempuan untuk mengetahui kondisinya masing-masing,”tandasnya.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar