Nglipar, (kupass.com)–
Hadi Cipto Suwarno alias Margiyo, (77) warga Padukuhan Ngaliyan, Kalurahan Nglipar, Kepanewon Nglipar ditemukan tewas gantung diri di pohon sawo, Jumat (05/03/2021). Korban nekat melakukan aksi tersebut diduga karena mempunyai riwayat sakit darah tinggi dan asam urat yang tak kunjung sembuh.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto mengutarakan, peristiwa tersebut diketahui pada pukul 02.00 WIB. Bermula ketika anak korban bernama Supriyono (47) dan istrinya melakukan kegiatan rutin memotong ayam. Yang bersangkutan diketahui berprofesi sebagai penjual daging ayam.
“Tak berselang lama kemudian datang istri korban Lupi (69) kerumah anaknya (Supriyono). Dia memberitahukan bahwa korban tidak ada dirumah,”kata Suryanto.
Lantaran merasa ada yang tidak beres, keduanya kemudian mencari keberadaan korban di sekitar rumah. Tidak lama kemudian korban ditemukan gantung diri di pohon sawo di belakang rumah.
“Setelah warga sekitar tahu, kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Nglipar,”imbuhnya.
Mendapatkan laporan, jajaran Polsek Nglipar lantas menuju lokasi kejadian bersama Tim Medis Puskesmas Nglipar 1 untuk melakukan olah TKP. Saat diturunkan korban diketahui gantung diri menggunakan tali plastik warna biru dengan panjang sekitar 95 cm.
“Korban mempunyai riwayat sakit darah tinggi dan asam urat. Dia juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara masuk ke sumur sekitar 15 tahun yang lalu,”bebernya.
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada tanda – tanda penganiayaan disekujur tubuh korban. Polisi menyimpulkan kejadian tersebut murni bunuh diri.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar