Wonosari (kupass.com). Pengajian Menyongsong Hari Jadi Gunungkidul ke 194 Di Bangsal Sewoko Projo. Dalam rangka menyambut rangkaian hari jadi Gunungkidul ke 194, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul menggelar pengajian sabtu pagi pada 28 September 2024 di Bangsal Sewoko Projo.
Ribuan jamaah memadati area pengajian sejak pagi hari, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul memindahkan pengajian Sabtu pagi yang biasanya digelar di masjid-masjid atau balai dusun dan kelurahan di seputar Kepanewon Wonosari dan sekitarnya ke bangsal Sewoko Projo.
Hadir sebagai pembicara yakni Ustadz dr. H. Agus Taufiqurrahman, S.Ps., M.Kes. Dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Uatadz yang kerap disapa dokter Agus ini mengatakan bahwa umat ini harus digembirakan, dalam mengaji juga masyarakat harus gembira. Tugas tokoh agama dan masyarakat adalah memudahkan urusan umat.
Sementara itu, ketua panitia Ir Edy Praptono, M. Si dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul beserta jajarannya yang telah bersama-sama menyukseskan acara pengajian dalam rangka rangkaian hari jadi Gunungkidul tahun 2024 kali ini.
Pengajian sabtu pagi inj dihadiri oleh seluruh Forkompinda Gunungkidul seperti Kapolres, Dandim, Kepala- Kepala Dinas dan Instansi serta anggota DPRD Gunungkidul. Selain itu hadir pula Plt. Bupati Gunungkidul, Bapak Heri Susanto, S. Kom, M. Si.
Heri mengungkapkan bahwa momen Hari Jadi Gunungkidul merupakan momentum yang baik bagi semuanya untuk bersyukur kepada sang pencipta.
Berkenan memberikan sambutan, Heri menegaskan bahwa tahun ini Gunungkidul dan seluruh kabupaten kota di Indonesia memasuki tahun politik dan masa kampanye, ia berpesan kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar memberikan tausiyah-tausiyah yang menyejukkan dan tetap menjaga keutuhan umat dan masyarakat serta ikut dalam menjaga persatuan.
Selain itu, Heri juga menerangkan mengapa tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang, peringatan hari jadi Gunungkidul digelar 4 oktober dan tidaknlagi jatih pada 27 Mei, ini tidak lain adalah karena adanya penelitian ilmiah dan penelusuran yang dilakukan oleh ahli yang menetapkan bahwa hari jadi Gunungkidul adalah 4 Oktober.
“Jadi bapak ibu, bahwa telah dilakukan penelitian yang mana akhirnya diputuskan bahwa hari jadi Kabupaten Gunungkidul adalah 4 Oktober, semoga dengan ini Gunungkidul yang kita cintai dapat lebih memberikan manfaat kepada masyarakatnya, menjadikan bumi Handayani menjadi bumi yang gemah ripah loh jinawi, ayom ayem tentrem dan baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur” pungkas Heri.
Dalam pengajian kali ini terkumpul infak sebesar 18.886.000 juta rupiah yang akan digunakan untuk pembangunan mushola Al Barokah Tileng di Kepek, Saptosari, Gunungkidul yang mana di lokasi tersebut terdapat 38 kepala keluarga yang belum memiliki masjid ataupun mushola.
Nanishuka pegiat literasi dan penikmat sejarah. Menyukai traveling dan ketertarikan pada dunia inklusif
Tinggalkan komentar