Wonosari, (kupass.com)–Penataan Kota Wonosari yang sudah direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul nampaknya bakal menemui hambatan.
Wacana pembangunan Icon Tugu Tobong Gamping yang akan menggusur patung pengendang terus mendapatkan penolakan dari elemen masyarakat.
Tobong Gamping yang disebut sebagai simbol kerusakan alam itu justru bakal dijadikan Icon wajah Kota Wonosari. Usai sejumlah elemen melakukan aksi demontrasi, instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dipanggil oleh DPRD Gunungkidul.
Dalam pemanggilan sejumlah instansi terkait, Ketua DPRD Endah Subekti Kuntariningsih secara terang-terangan meyakini dan menyebut siapa aktor intelektual dibalik Icon Tugu Tobong Gamping. Endah secara blak-blakan meyakini bahwa aktor itu adalah Irawan Jatmiko yang tidak lain adalah Kepala DPUPRKP.
“Saya yakin aktor intelektualnya itu mung mas Irawan. Kalau mas Sunaryanta itu enggak saya kenal betul. Klarifikasi ini supaya warga masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi, yang pada akhirnya terbongkar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disampaikan ke kita tidak sama,”jelas Endah dalam rapat beberapa waktu lalu, Sabtu (30/04/2022).
Terpisah Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku pada saatnya nanti Pemda bakal menyampaikan kepada masyarakat. Terkait polemik Icon Tugu Tobong Gamping, Sunaryanta berujar bahwa masih banyak kemungkinan akan terjadi. Kemungkinan itu yakni tetap dilanjutkan pembangunan atau dilakukan perubahan (Tugu Tobong Gamping).
“Tidak jadi masalah komunikasi tidak hanya sekali bisa dilakukan berkali-kali. Kalau kita pinginnya membangun etalase Ibu Kota butuh masukan dari masyarakat,”terang Sunaryanta.
Sementara itu Irawan Jatmiko memilih untuk irit bicara saat dikonfirmasi mengenai aktor intelektual yang disampaikan oleh Ketua DPRD Endah Subekti Kuntariningsih. Seakan menghindari pertanyaan wartawan, Kepala DPUPRKP itu beranjak pergi saat diwawancara mengenai polemik Tugu Tobonge Gamping.
“Biasa kok,”jawab Irawan singkat.
Seperti diketahui sebelumnya, rencana pembangunan penataan etalase Kota Wonosari dengan anggaran Rp 9,3 Miliar itu mendapatkan penolakan dari elemen warga masyarakat Gunungkidul. Penolakan terjadi usai Patung Pengendang di Bundaran Siyono bakal digusur dan diganti Tugu Tobong Gamping.
Jurnalis Gunungkidul
Tinggalkan komentar