Peluncuran Serikat Surya Handayani, Kurangi Penggunaan Listrik PLN

Wonosari, (kupass.com) — Bupati Gunungkidul menghadiri peluncuran Serikat Surya Handayani (SSH) dan Talkshow pengelolaan maslahat halal Value Chain berbasis energi terbarukan di BMT Ummat Wonosari, Sabtu (06/02/2022). SSH ini merupakan pilot project pertama di Gunungkidul yang mampu mengurangi penggunaan listrik dari PLN.

“Atas nama Pemda dan masyarakat kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan dari BI (Bank Indonesia) yang diberikan bagi pengembangan di Kabupaten Gunungkidul. Bantuan yang diberikan tidak berhenti pada hal-hal fisik, tetapi juga memfasilitasi tata kelola atau menegemen usaha berbasis masyarakat”

Kata Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

Bupati menerangkan bahwa kerjasama ini melibatkan BI dan Pusat Teknologi (pustek) UGM bersama kelompok usaha masyarakat berbasis syariah di Kabupaten Gunungkidul. Kerjasama disebut Sunaryanta bertujuan melakukan integrasi antara pengembangan usaha syariah dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

“Beberapa diantaranya adalah program PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) berbasis masyarakat. Dimana manfaat dari sebuah sistem PLTS mencakup 5 aspek yaitu keberlanjutan keuangan, institusional, teknis, sosial dan lingkungan”.

Dikesempatan yang sama Rektor UGM Yogyakarta Prof.Ir. Panut Mulyono mengatakan, pemanfaatan panel surya (SSH) ini pada prinsipnya bisa berbagai keperluan.

Inilah Peluncuran Serikat Surya Handayani, Kurangi Penggunaan Listrik PLN Bersama BMT Ummat UGM Dan Bank Indonesia
Inilah Peluncuran Serikat Surya Handayani, Kurangi Penggunaan Listrik PLN Bersama BMT Ummat UGM Dan Bank Indonesia

Khususnya yang dipasang di BMT Ummat ini bakal digunakan untuk mengolah air menjadi air minum siap dikemas. Penggunaan SSH diklaim Panut dapat mengurangi penggunaan listrik dari PLN.

“Dayanya 6.000 watt. Bisa digunakan untuk mengangkat air dari sungai bawah tanah. Di Gunungkidul itu banyak yang airnya deras bisa digunakan listrik dari tenaga surya untuk pengangkatannya”

Sementara itu Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Arif Hartawan mengatakan, kerjasama ini adalah bagian dari Corporate Social Responssibility (CSR) Bank Indonesia. CSR ini dikatakannya bertujuan menggerakan ekonomi.

“Pelaku usaha mendapatkan sumber energi alternatif sehingga mereka bisa mengembangkan usahanya. Ini hanya bagian kecil yang melibatkan masyarakat berbasis komunitas. Kami konsen pada pegembangan ekonomi baru terbarukan”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *