Asyiknya Berburu Kabut Storn Park Dipagi Hari, Layaknya Negeri di Atas Awan

Fajar Risdiyanto

0 Comment

Link
Storm Park

Panggang, (kupass.com)–Obyek wisata Storn Park merupakan obyek wisata alam yang terletak di Padukuhan Turunan, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang. Tempat wisata tersebut dirintis oleh kelompok tani setempat sejak sekitar 4 tahun yang lalu.

Obyek wisata Storn Park terkenal dengan indahnya pemandangan alam dengan view sungai Oyo yang berada di bawah bukit.
Selain view sungai Oya juga terlihat pemandangan pegunungan pegunungan Karst yang ditumbuhi berbagai macam pohon.

Namun tak kalah menariknya jika pagi hari yaitu pemandangan kabut layaknya negeri diatas awan. Banyak pengunjung yang sengaja datang untuk mengabadikan moment bagus tersebut.
Salah satunya adalah Andi warga Banyumeneng, Kapanewon Panggang, dia datang bersama teman-temannya untuk mengabadikan pemandangan kabut saat naik menutupi bukit-bukit ada di sekitar Storn Park.

“Tadi setengah 6 sudah sampai disini dan kabut baru naik dan ini cukup bagus untuk berfoto-foto,”jelas Andi.

Hal serupa diungkapkan oleh Azizah, Mahasiswa asal Klaten tersebut merasa senang bisa menemukan moment ketika hamparan kabut menyelimuti wilayah tersebut.

“Cukup bagus, tapi saya tadi datangnya terlambat, jadi kurang puas,”katanya.

Sementara salah satu Anggota kelompok tani Maman yang berjaga di lokasi mengatakan, setiap hari ada pengunjung untuk menyaksikan indahnya pemandangan kabut ketika pagi hari. Namun tidak semua orang bernasib beruntung karena kadang kabut hanya tipis sehingga kurang bagus untuk di abadikan. Menurutnya waktu yang bagus itu ketika pada pukul setengah 6 pagi sampai pukul setengah 7.

“Jadi pengunjung bisa datang sebelum jam setengah 6 agar bisa menikmati indahnya pemandangan di Storn Park,”katanya.

Selain menyuguhkan pemandangan, pengunjung juga bisa untuk kegiatan camping di lokasi Storn Park meskipun pengelola tidak menyediakan peralatan.
Pengunjung bisa membawa peralatan sendiri. Untuk masuk ke kawasan tersebut, pengunjung hanya membayar seiklasnya lantaran pengelola tidak mematok tiket untuk masuk.

“Kami tidak menyediakan peralatan, hanya kami membantu kebutuhan air dan lainnya,”paparnya.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar