Warga vs Panitikismo di Watu Kodok, Akses Jalan Diportal

Tanjungsari, (kupass.com)–Akses jalan menuju kawasan sebelah timur pantai Watuk Kodok yang berada di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari dipasang portal, Jumat (25/02/2022). Pemasangan portal sepanjang 15 meter ini buntut sengketa lahan di bukit bagian barat antara warga setempat dan Panitikismo Yogyakarta.

Wakil Penghageng II keraton Yogyakarta KRT Suryo Satrianto yang datang saat dilakukan pemortalan akses tersebut mengatakan, pihak Panitikismo terpaksa melakukan tindakan tersebut karena menilai pihak pengelola memanfaatkan tanah Sultan Ground (SG) di bukit Sanglen tanpa adanya ijin.

Selain tidak mendapatkan ijin dari Panitikismo, lahan di wilayah tersebut beralih fungsi.

“Kasultanan sendiri sudah ada rencana dan konsep terkait adanya pembangunan bukit Sanglen wetan (timur) ini,”ujarnya, Sabtu (26/02/2022).

Pemortalan akses jalan sepanjang 15 meter yang dihadiri pihak keamanan baik TNI Polri maupun pihak Pokdarwis itu sempat dilakukan mediasi. Suryo berujar bahwa saat ini pihak Keraton Yogyakarta secara bertahab melakukan penataan lahan di seluruh tanah kedultanan (SG).

Panitikismo sendiri sebelumnya juga telah memasang papan peringatan yang berisi agar tidak memgalihfungsikan tanah SG tanpa mendapatkan ijin dari pihak Keraton.

“Kami melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran ini, kita tutup sementara,”katanya.

Suryo juga menyatakan bahwa Panitikismo membuka diri bagi pengelola Watu Kodok (Pokdarwis) untuk bermediasi terkait konflik tersebut.

“Intinya tidak ada bagi-bagi wilayah/kaplingan terhadap tanah SG,”paparnya.

Sementara itu perwakilan Pokdarwis Watu Kodok Surahman berujar bahwa selama ini pihaknya telah berulang kali menghubungi Lurah dan Carik Kemadang, Kapanewon Tanjungsari untuk menfasilitasi mediasi dengan Panitikismo. Namun upaya tersebut hingga saat ini belum terwujud. Dia mengakui bahwa lokasi yang diportal merupakan tanah Keraton Yogyakarta.

“Kita sepakat segala kegiatan untuk dihentikan dulu, tapi kami mohon agar tidak ada penutupan terhadap bukit wetan Watu Kodok,”katanya.

Dia berharap kedepan khususnya di bukit timur Watu Kodok agar dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Warga vs Panitikisomo di Pantai Kodok Kemadang
Warga vs Panitikisimo Pantai Kodok Kemadang

Dia akan menyesuaikan mekanisme pemanfaatan diatur oleh Panitikismo Yogyakarta.

“Kami memohon jangan ditutup dulu, saya berani bertanggung jawab jika nanti ada kegiatan,”bebernya.

Dikesempatan yang sama Ketua Pokdarwis Watu Kodok Sumarno mengaku belum mengetahui secara pasti terkait pemortalan ini hanya dilakukan di Watu Kodok saja atau seluruh lokasi Tanah SG.

“Saya rasa hampir semua sama di sepanjang pantai, namun kenapa hanya pantai Watu Kodok yang disinggung,”tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *