Sumanto Beberkan Kiat Sukses Menjadi Petani Kelengkeng

Semanu, (kupass.com)–Warga Padukuhan Gunungkumnir, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu bernama Sumanto dikenal sebagai seorang petani sukses. Di lahan seluas 2.000 m2 dia berhasil membudidayakan tanaman buah Kelengkeng jenis New Chrystal.

Tak pelit ilmu, pria berusia 50 tahun itu menceritakan bagaimana perjalanan dia menjadi seorang petani sukses. Sumanto menanam sebanyak 138 pohon Kelengkeng sejak tahun 2017 lalu. Lantaran dinilai mempunyai prospek yang sangat bagus, dia kemudian menambah koleksi taman Kelengkengnya sebanyak 35 batang pohon.

“ Saya tidak ingin hanya melihat mobil dan motor para wisatawan lewat ke pantai begitu saja di depan rumah. Saya ingin menikmati keuntungan dari para wisatawan yang berlibur ke Gunung kidul sehingga bagaimana caranya agar mau mampir ke rumah kami,”kata Sumanto ditemui di rumahnya, Rabu (19/01/2021).

Atas dasar itulah dia kemudian berinisiatif menanam buah Kelengkeng agar nantinya dapat dijual buahnya kepada wisatawan. Dalam kurun waktu sekitar 4 tahun itu buah Kelengkeng Sumanto sudah tiga kali dipanen.

“Panen di tahun kedua sudah 350 kg dengan harga Rp 30.000, per kilogram petik di lahan langsung. Pada tahun ketiga rata-rata setiap batangnya mampu berproduksi 15 kg sampai 20 kilogram buah,”terangnya.

Bahkan pada panen tahun keempat yakni tahun 2021 ada beberapa pohon buah Kelengkeng miliknya dapat berbuah mencapai 33 kg per batangnya. Hingga saat ini dari 138 batang pohon masih terdapat sebanyak 27 batang yang belum berbuah.

“Penanaman Kelengkeng sendiri kami lakukan dengan sistem tanam dalam bis beton. Hal ini dimaksudkan agat kebutuhan air dan pupuk bisa terkontrol, kenyataannya tanaman bisa tumbuh bagus dan berbuah. Sementara itu untuk pemupukkannya dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 200 gram per pohon menggunakan pupuk NPK,”kata Sumanto menceritakan kiat suksesnya.

Sementara itu untuk pemasaran kebun kelengkengnya tak menjadi masalah bagi Sumanto. Selain bekerjasama dengan beberapa komunitas untuk pemasaran, para wisatawan yang melewati lokasi tersebut dengan sendirinya mampir ke rumah Sumanto.

“Setiap hari selalu tersedia kelengekeng siap petik di kebun. Wisatawan yang lewat banyak yang mampir membeli dengan memetik sendiri,”paparnya.

Sementara itu Kepala Bidang Hortikutura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Luh Gde Suastini menjelaskan bahwa, pengembangan buah Kelengkeng di Gunungkidul ini pada tahun 2021 berad di lahan seluas 70 hektar. Gede merinci bahwa luasan sejumlah 40 hektar berada di Kapanewon Semin, 20 hektar di Kapanewon Patuk dan 10 hektar di Kapanewon Semanu.

“Kelompok Tani (poktan) milik Sumanto termasuk salah satunya. Kami berharap para petani kelengkenng dapat mencontoh pola pengelolaan kebun ini sehingga sukses berbuah,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *