Vaksinasi Akselerasi Booster Jelang Ramadhan dan Idul Fitri Gandeng Tokoh Agama

Semin, (kupass.com) — Menjelang Ramadhan Dan Idul Fitri tahun 2022 Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan BIN DIY terus mengejar capaian target vaksinasi akselerasi booster. Tradisi mudik dengan mobilitas warga masyarakat yang tinggi berpotensi memicu gelombang Covid-19. Vaksinasi akselerasi ini disebut sebagai langkah antisipasi sehingga pihak Pemerintah menggandeng tokoh agama guna mensukseskan kegiatan ini.

Perwakilan BIN DIY di Gunungkidul, Eko Susilo mengatakan, vaksinasi harus terus diakselerasi khususnya vaksin ketiga (Booster) bagi masyarakat di Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dilakukan karena selain kelonggaran terjadi hampir di semua sektor, daya imun masyarakat juga mulai melemah.

“Minggu depan sudah masuk bulan Ramadhan. Selanjutnya kita akan menghadapi gelombang mobilitas masyarakat saat mudik lebaran. Maka Booster ini harus terus dipercepat, agar gelombang baru Covid bisa kita cegah sejak dini”

Eko Susilo Saat menggelar vaksinasi di Vihara Siraman Wonosari (23/03/2022).

Sebagaimana diketahui, seminggu sebelum Ramadhan tiba, saat ini belum ada aturan baru yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan ibadah Ramadan dan Idul Fitri. Artinya aturan lama (SE Kemenag No.3/2021 dan turunannya), harus menjadi rujukannya. Pengetatan prokes, pembatasan kapasitas harus tetap ada.

“Kemarin saat Level IV dan saat ini Level III, aturan aturan yang ada sudah hampir tidak diindahkan. Tidak ada lagi pembatasan kapasitas, aturan kerumunan, dan pengetatan prokes juga cenderung melonggar. Jika masyarakat belum terbentengi Booster, bukan tidak mungkin gelombang baru Covid masih akan terjadi”.

Eko Susilo

Vaksinasi Booster, kini juga menjadi salah satu prasyarat transisi pandemi menuju Endemi. Sementara di Kab. Gunungkidul, Booster baru mencapai 6 persen dan menjadi terendah di Kab/Kota se DIY. Sebagai daerah tujuan arus mudik dan wisata utama, mestinya capaian Booster Gunungkidul harus lebih tinggi.

“Kami bersama Dinkes, sejak awal Maret sudah menyasar wilayah 4T (terdepan, terdalam, terjauh, dan terpencil), bahkan seminggu ini menggelar vaksinasi kebangsaan lintas agama. Hanya saja capaian Booster masih tetap lambat. Mohon semua pihak ikut memikirkannya”.

Eko Susilo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *