Launching Wanadesa, Yudanegara Ingin Kalurahan di Gunungkidul Memanfaatkan Danais Dengan Baik

Nglipar, (kupass.com) — Pemerintah Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar pada melounching program Wanadesa yang ditandai dengan penanaman pohon Konservasi di bukit Kwasen, Padukuhan Kedungpoh Kulon, Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Minggu (26/12/2021). Secara simbolis penanaman pohon ini dihadiri oleh KPH Yudanegara dan Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto.

Yudanegara berhatap setiap Kalurahan nantinya dapat mengakses Dana Keistimewaan (Danais) yang bisa digunakan untuk memajukan budaya. Menantu Sultan HB X mengatakan bahwa Dana Keistimewaan dari Keraton Yogyakarta akan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat DIY.

“Danais ini bisa digunakan untuk memajukan masyarakat melalui pembangunan berbasis budaya lokal,”jelasnya.

Program Wanadesa yang diinisiasi oleh Pemerintah Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar tersebut dinilai sangat pas jika dikaitkan dengan pembangunan berbasis kebudayaan. Lokasi Wanadesa yang menempati tanah SG (Sultan Ground) yang luasanya 1,5 Ha ini bakal memiliki banyak fungsi.

“Kawasan ini, jika dibangun dengan konsep alami, selain akan mempunyai fungsi konservasi bisa untuk wahana edukasi, juga bisa menjadi daya tarik wisata minat khusus,” lanjutnya.

Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto menyatakan dukungan yang sebesar sebesarnya tentang konsep pembangunan yang berbasis kelestarian alam. Menurutnya wilayah Gunungkidul yang terkenal kering dan kekurangan air, akan bisa berubah dengan kepedulian masyarakatnya untuk menjaga alam.

“Kita semua hidup dari alam, dan tentu tugas kita tidak hanya mengambil apapun darinya, tapi juga menjaga dan melestarikannya”terangnya.

Dia juga menyampaikan apresiasi yang sebesar besarnya terhadap Pemerintah Kalurahan Kedungpoh, Komunitas Resan Gunungkidul, dan komunitas komunitas relawan lain, yang telah menginisiasi acara dan terus berkomitmen untuk pelestarian alam.

“Saya secara pribadi dan pemerintahan selalu mendukung gerakan gerakan seperti ini, inovasi masyarakat menjadi sangat penting, tentu dengan landasan kearifan lokal masing masing,”kata Heri.

Program Wanadesa dan penanaman pohon konservasi ini menurut Heri, nantinya juga bisa berfungsi untuk mitigasi bencana. Banjir, longsor dan kekeringan yang sering terjadi wilayah zona utara Gunungkidul akan bisa diminimalisir dengan penanaman pohon.

“Penataan kawasan menjadi sangat penting, dimana nanti akan bisa dipetakan, mana kawasan konservasi dan mana kawasan ekonomi, jadi semua bisa berjalan beriringan,”tuturnya.

Sementara itu Lurah Kalurahan Kedungpoh Dwiyono menyampaikan bahwa program ini lahir karena keprihatinan bersama karena sumber sumber air di wilayahnya ketika kemarau mengalami penurunan debit air yang sangat drastis. Pihaknya berharap, dengan program ini masyarakat akan mempunyai kesadaran untuk menjaga lingkungan, sehingga ke depan masalah air di wilayahnya akan bisa teratasi.

“Kami punya angan angan, bukit Kwasen ini bisa menjadi tempat wisata berbasis alam dan adat istiadat lokal masyarakat. Dengan program ini kami tentu sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *