Oknum Kader Calur Ngamuk, Banting Meja Dan Aniaya Petugas KPPS

Paliyan, (kupass.com)–Pesta demokrasi Pilihan Lurah (Pilur) di Kabupaten Gunungkidul yang diselenggarakan pada Sabtu (30/10/2021) tercoreng oleh ulah segelintir oknum kader Calon Lurah (Calur). Tercorengnya Pilur di sejumlah 58 titik Kalurahan itu terjadi akibat aksi anarkis sejumlah oknum kader.

Selain terjadi di Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong, aksi kekerasan pasca Pilihan Lurah (Pilur) juga terjadi di wilayah Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan. Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi korban penganiayaan oleh salah satu pendukung Calur.

Korban bernama Ngatimin (39) warga Padukuhan Nasri, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan. Dia dituduh telah merusak suara Calur nomor urut 02 yang mengalami kekalahan di tempatnya bertugas yakni Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06.

“Kejadiannya setelah proses perhitungan suara selesai sekira pukul 15.00 WIB, lokasinya di Balai Padukuhan Nasri,”terang Ngatimin ditemui wartawan kupass.com di rumahnya, Senin (01/11/2021).

Pada saat itu sebagian petugas mengantarkan kotak suara ke Balai Kalurahan, sementara korban dan salah satu rekannya membersihkan lokasi TPS. Tiba – tiba datang segerombolan sepeda motor dari berbagai Padukuhan yang melakukan konvoi dan berhenti tepat di lokasi TPS 06 (Balai Padukuhan).

“Saya sendiri bingung, salah satu dari mereka melontarkan kata -kata yang dinilai mencemarkan nama baik wilayah kami yaitu Padukuhan Nasri. Dari situ saya terpancing, tapi saya mempertimbangkan jika saya layani maja akan terjadi keributan. Saat itu juga pelaku yakni ST masuk ke Balai Padukuhan dengan mengatakan “apa ini yang menjadi biang keroknya di Nasri,”ucapnya.

Karena merasa tidak bersalah, korban kemudian menjawab bahwa dalam memilih Calur merupakan kebebasan setiap warga dan hak asasi. Tak terima dengan jawaban korban, pelaku (ST) melakukan penamparan. Pelaku juga mengamuk dengan cara membanting fasilitas umum berupa meja di lokasi TPS.

“Saya juga didorong oleh temannya. Yang saya terima karena saya dianiaya tanpa sebab yang jelas dan ada kata – kata saya dituduh mencemarkan nama baik wilayah kami. Saya ingin menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan,”terangnya.

Kontestasi Pilur Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan diikuti oleh 3 kandidat Calur. Nomor urut 01 Purwasantosa mendapatkan perolehan suara 719, nomor urut 02 Joko Tirto Wibowo mendapatkan suara 876 sementara nomor urut 03 yakni Riyadi mendapatkan perolehan suara 286.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *