Bertemu Profesor Sutrisna Wibawa, Ratusan Pemuda Girisubo Diajak Memanfaatkan Air Kencing Sapi

Girisubo, (kupass.com)–Ratusan anak muda di Keoanewon Girisubo diajak Profesor Sutrisna Wibawa untuk memanfaatkan air kencing Sapi dan Kambing. Air kencing dan kotoran dua hewan itu disebutnya dapat bernilai tinggi jika diterapkan menggunakan teknologi peternakan modern.

Hal tersebut disampaikan Rektor UNY itu dalam acara dialog bersama para pemuda menyongsong era Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan industri wisata pantai. Dialog tersebut berlangsung di salah satu rumah makan di Kalurahan Jerukwudel, Kepanewon Girisubo, Minggu (20/09/2020).

Dialog Pemuda Girisubo Dengan Profesor Sutrisna Wibawa
Dialog Pemuda Girisubo Dengan Profesor Sutrisna Wibawa

Dihadapan generasi muda, Bakal Calon Bupati Gunungkidul (Bacabup) tahun 2020 itu menyampaikan, pemuda harus berdaya saing dan inovatif dalam menghadapi perkembangan zaman. Selain itu, anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton, namun harus menjadi pelaku atau aktor.

“Kita hidup diera milenial dimana teknologi semakin pesat. Maka pemuda harus menembangkan potensi agar bisa bersaing, selain itu pemuda harus memanfaatkan teknologi untuk belajar dan berwira usaha,”ujar Sutrisna Wibawa

Dalam berwira usaha, satu – satunya Bacabup bergelar Profesor ini mencontohkan wirausaha di bidang peternakan. Dimana dalam kemajuan teknologi saat ini, para peternak harus melakukan pembaharuan menggunakan sentuhan teknologi.

“Bukan hanya peternakan secara konvesional saja namun harus modern. Menggunakan teknologi seperti pemasaran hewan ternak tidak perlu dibawa ke pasar namun dipasarkan lewat medsos. Contoh kecil, kita harus memanfaatkan air kencing sapi atau kambing, karena air kencing hewan ternak apabila ditampung akan bernilai ekonomi sangat tinggi. Namun semua itu harus dengan pengolahan teknologi peternakan,”imbuhnya.

Rencana Pemerintah menyatukan JJLS dengan Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo akan berdampak pada industri yang semakin berkembang pesat. Hal ini disebut Sutrisna menjadi peluang para pemuda agar dapat menjadi aktor atau pelaku usaha.

“Pemuda Girisubo harus menyiapkan diri untuk menyongsong industri besar ini.
Pengembangan kuliner akan menjadi fokus garapan pemuda kedepan,”tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *